Remaja Akui Sodomi Anak Panti Karena Sebelumnya Menjadi Korban Pelecehan

Selasa, 10 November 2015 – 02:05 WIB
Foto.Batam Pos / JPNN.com

jpnn.com - NONGSA - Polda Kepri terus melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus kriminal terhadap anak-anak di Panti Asuhan Khairunisa, Batam, Kepri. Fakta-fakta baru yang mencengangkan pun bermunculan. Yakni seorang anak panti Hn,12, pelaku sodomi di Panti Asuhan itu telah mengakui perbuatannya kepada pihak kepolisian. 

"Ada fakta baru yang kami temukan, dimana pelaku dari tindak pelecehan seksual ini Hn. Ternyata melakukan praktik ini, setelah mendapat perlakuan yang sama juga," kata Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Kepri AKBP, Edi Santoso sepert dikutip dari Batam Pos (JPNN Group), Senin (9/11).

BACA JUGA: Sakit Hati Dipanggil Gerandong;, Embat Motor Ayah Tiri

Ia mengatakan dari pengakuan Hn,12, ia berbuat begitu setelah bergaul dengan anak-anak di sekitarnya. "Bukan dari panti ternyata, tapi dari luar panti. Namun Hn mempraktikannya di dalam panti," ucap Edi.

"Hn juga merupakan korban, namun dari tindak kawan-kawannya di luar panti," lanjutnya.

BACA JUGA: Suami Antar Anak Sekolah, Istri Ditemukan Bersimbah Darah

Hn yang mendapatkan perlakuan dan pengaruh dari luar, menularkan tindakan sodom ini ke anak panti asuhan khairunisa. Sementara itu beberapa anak panti, melakukan tindakan tak terpuji itu kepada anak-anak di LKSE Permate.

Karena takut anak-anak tersebut menularkan perbuatan yang tak baik itu. Dinsos Batam mengisolir anak-anak yang melakukan penyimpangan sosial itu. 

BACA JUGA: Pasangan Kumpul Kebo Ketemu Mantan Suami, Cemburu, Dihajar

Dari pemeriksaan polisi, setidaknya ada enam orang yang merupakan korban Hn. Tapi Hn membantah menyodomi sebanyak itu. "Hn mengakui, hanya melakukan ini pada empat orang panti saja," ujar Edi. 

Namun sudah berapa lama Hn melakukan perbuatan ini, polisi belum sampai sana melakukan penyelidikan. Tapi diduga sudah cukup lama, sebab melihat dari prilaku anak-anak panti. 

Ia mengungkapkan bahwa untuk penanganan kasus Hn, akan masuk dalam diversi. Sebab bocah putus sekolah itu, masih dibawah umur. "Proses diversi ini, akan dilakukan tiap tahap penyelidikan," tuturnya. 

Edi menyayangkan sikap pengelola panti, yang membiarkan orang luar masuk tanpa ada pengawasan yang ketat. Sehingga pengaruh dari luar menjadi sangat besar, bagi anak-anak panti. "

Sementara itu Ustad Cak Ro yang merupakan pengurus TPQ Panti Asuhan Khairunissa, mengatakan tak mengatahui sama sekali mengenai adanya perbuatan cabul anak-anak didiknya. Ia membenarkan bahwa mengenal Hn.

Dari pandangan ustad yang sudah 20 bulan mengabdi di panti asuhan tersebut. Hn adalah anak yang tak terlalu pandai, dan juga tak begitu rajin ibadah. Keseharian Hn ini, selain mengaji. Lebih banyak dilakukannya di panti. 

"Hn bantu-bantu ibuk (Ev,red), kadang bersihin ini atau itu. Makanya ia gampang keluar masuk panti," tukasnya. 

"Tapi kaget juga, mendangar Hn melakukan tindakan itu (sodomi, red)," lanjutnya. 

Menurut pengakuan Cak Ro, begitulah panggilan akrab ustad ini. Dari 15 orang anak panti, cuman lima orang yang ikut TPQ. (ska/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duel dengan Kawan Satu Kontrakan, Tangan Nyaris Putus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler