Maskapai Virgin Australia mengatakan sedang menyelidiki bagaimana dan mengapa remaja berkursi roda asal Kimberley, Australia barat, dicampakkan dari salah satu penerbangannya ke Perth.
Anthony, yang berusia enam belas tahun dan menyandang cerebral palsy, akan melakukan perjalanan dari Broome ke Perth untuk janji medis pada tanggal 22 Juli.
BACA JUGA: Pemilihan Sela 28 Juli Tentukan Nasib Koalisi dan Oposisi Australia
Tetapi ketika Anthony dan pengasuhnya, Heather Hanse,n tiba di Bandara Broome, staf Virgin mengatakan mereka belum menerima pemberitahuan tentang persyaratan khusus dan tidak akan bisa membantu mengangkutnya ke pesawat.
"Mereka mengharapkan saya memindahkannya dari satu kursi roda ke kursi roda lain," kata Hansen.
BACA JUGA: Surat Kabar Adelaide Minta Maaf Soal Kartun Kebakaran Yunani
"Dan jika kami berhasil naik ke pesawat, saya harus memindahkannya dari kursi roda ke kursi pesawat."
Hansen, yang berusia 60-an tahun, mengatakan tidak mungkin secara fisik baginya untuk mengangkat Anthony yang seberat 75 kg sendirian.
BACA JUGA: Di Myanmar, Gajah Pengangguran Akan Direhabilitasi
Ia mengatakan, penerbangannya telah dipesan melalui Skema Perjalanan Bantuan Pasien Australia Barat (PATS) dan ia telah memberitahu mereka tentang kondisi Anthony.
"Ini sangat membuat frustrasi, karena itu telah terjadi pada saya beberapa kali," kata Hansen.Sudah ada informasi
Layanan Kesehatan Australia Barat mengatakan bahwa semua kondisi Anthony sudah diberikan ke agen perjalanan yang memesan tiket atas nama mereka.
Di situsnya, Virgin Australia menekankan perlunya penumpang penyandang disabilitas dan pengasuh mereka untuk memberikan sebanyak mungkin informasi untuk memastikan peralatan yang tepat tersedia.
Mereka juga menyatakan bahwa stafnya bisa memberikan bantuan kepada pasien yang beratnya mencapai 130kg.
ABC mendapat laporan bahwa Anthony mendapat dana pengembalian untuk biaya penerbangannya setelah ia tidak bisa naik ke pesawat.
"Keamanan dan kenyamanan para tamu kami adalah yang paling penting dan kami saat ini sedang menyelidiki masalah ini," kata seorang juru bicara Virgin dalam sebuah pernyataan. Photo: Seorang teman menghibur Anthony dan pengasuhnya, Heather Hansen, setelah mereka ditolak masuk pesawat. (Supplied: Heather Hansen)
Kaum difabel hadapi banyak tantangan
Komisioner Diskriminasi Disabilitas Alastair McEwin mengatakan tidak jarang bagi penyandang disabilitas mengalami tanggapan dan sikap negatif saat bepergian di Australia dan di luar negeri.
"Sehubungan dengan perjalanan maskapai, beberapa masalah yang berulang adalah sekitar tingkat layanan yang diterima kaum difabel dari staf maskapai penerbangan," katanya.
"Tidak jarang bagi penyandang disabilitas untuk mengalami tanggapan dan sikap negatif saat check-in, naik pesawat, selama penerbangan dan disembarkasi."
Ia mengatakan, memikirkan kembali desain pesawat akan menjadi langkah maju yang bermanfaat.
"Kami tidak akan melihat kesulitan logistik jika pesawat dibangun dan dikonfigurasikan untuk memastikan bahwa siapa pun, termasuk mereka yang memiliki masalah mobilitas, dapat naik dan duduk di pesawat seperti orang lain," kata McEwin.
"Salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan menggunakan pendekatan desain 'universal' atau 'inklusif'."
Ia mengatakan bahwa kurangnya pengetahuan akan kebutuhan kaum difabel, termasuk tidak tahu bagaimana menangani kursi roda, adalah masalah yang sangat umum.
"Kami juga sering mendengar cerita tentang kerusakan yang terjadi pada kursi roda," katanya.
"Singkatnya, maskapai penerbangan sering membuat kondisi yang sangat sulit bagi penyandang disabilitas untuk bepergian."
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Delapan Orang Dijatuhi Hukuman Mati di PNG Karena Pembunuhan Santet