jpnn.com - AMERIKA SERIKAT - Ahmed Mohamed, remaja muslim yang ditangkap polisi di Texas, AS, karena dituding membuat sebuah bom berbentuk jam, memilih untuk tinggal menetap di Qatar.
Seperti dilaporkan laman CNN, Ahmed, 14, menerima tawaran beasiswa pendidikan dari Yayasan Pendidikan, Sains dan Pengembangan Lingkungan Qatar.
BACA JUGA: 13 Bom Meledak Di Dua Pasar Di Pattani, Alhamdulillah Tak Ada Korban
Menurut keluarganya, yayasan tersebut menawarkan tempat untuk Ahmed dalam Program Desainer Muda, yang menyaksikan Ahmed menerima beasiswa penuh untuk studi sekolah menengah dan tingkat ijazah.
"Qatar adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi. Saya suka kota Doha karena begitu modern. Saya melihat banyak sekolah yang menakjubkan di sana.
BACA JUGA: Sadis… Bom Diletak Di Bawah Mobil Demi Balaskan Dendam, Innalillahi
"Guru-gurunya juga sangat bagus. Saya rasa, saya akan belajar banyak hal serta bergembira di sana," kata Ahmed melalui pernyataan.
Pada Senin lalu Ahmed mengunjungi White House setelah menerima undangan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama.
BACA JUGA: Pembantu Rumah Tangga Asal Indonesia Sembunyikan Mayat Bayi Di Rumah Majikan
Berita penahanan Ahmed, anak imigran dari Sudan tersebar dan mendapat perhatian publik ketika anak itu dilaporkan diborgol, setelah pejabat di sekolahnya di pinggiran Dallas mengklaim dia membuat bom.
Remaja itu tiba-tiba menjadi populer di media sosial dengan hashtag #IStandWithAhmed. (ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Situasi Memanas, TNI Kerahkan Tujuh KRI
Redaktur : Tim Redaksi