Remaja Kecanduan Gim Online, Baik atau Buruk? Begini Penjelasannya

Sabtu, 14 Mei 2022 – 21:15 WIB
Seorang wanita sedang bermain gim di PC.ilustrasi Foto: BBC

jpnn.com, JAKARTA - Psikolog klinis Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Nanda Rossalia mengatakan ada sejumlah hal positif dari seorang remaja bermain gim online.

Salah satunya adalah dalam hal kompetensi.

BACA JUGA: Cara Mbak Rerie Mencegah Kekerasan Seksual via Gim Online

Menurut dia, para remaja berpendapat bermain gim untuk menunjukkan kompetensi mereka.

Dia menyebut, dengan memenangi permaianan, mereka bisa merasa tangguh dan kompeten.

BACA JUGA: Gim Online Ini Adakan Turnamen Pekan Depan, Hadiahnya Wow

"Berbeda dengan di dunia nyata, nilai saya jelek. Sesuai karakteristik remaja, dia mau untuk building karena ini nanti berguna untuk confident-nya," ujar dia dalam webinar Remaja dan Gawai yang diselenggarakan Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB), Sabtu (14/5).

Menurut Nanda, bermain online game memberi kesempatan dan kebebasan pada remaja untuk memilih serta mengambil keputusan atau langkah yang harus diambil.

BACA JUGA: Perangi Adiksi, Tiongkok Larang Anak-Anak Main Gim Online di Atas Jam 10 Malam

Di sisi lain, gim online mampu mengisi kebutuhan untuk berinteraksi, terkoneksi, dan mendapat perhatian orang lain yang mungkin tidak bisa didapat pada remaja di dunia nyata.

"Karena game online mampu memberikan kebutuhan dasar, sehingga tidak heran kalau remaja larut. 'Di sinilah saya diterima. Inilah kompetensi saya'. (online game) ini bisa memberikan rasa nyaman dan teman," tutur Nanda.

Lantas, apakah setiap gamer pasti berakhir dengan kencanduan?

Nanda mengatakan, hal itu terkait dengan faktor kerentanan.

Ada orang yang memang rentan sehingga akan bisa menjadi kecanduan.

Biasanya mereka ini yang memiliki rasa percaya diri dalam mengontrol tindakannya.

Selain itu, kata dia, orang tua bisa memberikan edukasi apa yang terjadi bila bermain online game berlebihan.

Nanda menyoroti pentingnya pembahasaan di sini yang perlu dibedakan dari biasanya.

"Orang tua secara aktif dan pasif memonitor kegiatan anak saat bermain online game. Ini meningkatkan keterlibatan orang tua," saran Nanda. (Antara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gim Lokapala Merilis Ksatriya Guning yang Terinspirasi dari Geger Pecinan


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler