jpnn.com, SAMARINDA - Muhammad Zakiyuddin (17) meninggal dunia dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Kepalanya remuk dan isinya berhamburan di jalan. Wajahnya tak dikenali lagi.
BACA JUGA: Angga Banting Setir, Mobil Terjun ke Jurang, Remuk
Hla itu terjadi setelah warga Jalan Mugirejo, Gang Manunggal I, Sungai Pinang, Kalimantan Timur, tersebut dilindas truk di Jalan DI Panjaitan, Senin (9/10).
Kejadian bermula saat remaja yang karib disapa itu hendak pulang ke rumah.
BACA JUGA: Truk vs Truk, 3 Penumpang Tewas
Saat itu, dia baru saja mengantar kue ke sejumlah pedagang di Jalan PM Noor, Samarinda Utara.
Ahmad memacu motor Vario bernomor polisi KT 2611 MT menuju rumahnya.
BACA JUGA: Lerai Keributan, Husin Dilempar Batu Hingga Tewas
Di kawasan Jalan DI Panjaitan, Ahmad terhalang truk pengangkut air mineral.
Di depan Gang Tri Dharma, Ahmad berniat mendahului truk KT 8711 MW yang dikemudikan Budiono (30).
Saat hendak menyalip dari sisi kiri truk, Ahmad kaget melihat kontainer sampah di depannya.
Dia tak mampu menguasai laju motornya dan akhirnya bersenggolan dengan truk roda enam itu.
Motor pun oleng, Ahmad langsung terjatuh bersama tunggangannya.
Nahas, posisi jatuhnya justru masuk ke kolong truk.
Budiono tidak menyadari ada pengendara jatuh. Dia baru berhenti setelah ban kiri kendaraannya melindas kepala Ahmad..
"Korban terjatuh setelah besenggolan dengan truk dan masuk ke dalam kolongnya. Saat kami dekati kondisinyaa sangat mengenaskan. Kepalanyaa penyok dengan hampir tidak bisa dikenali wajahnya,” ucap saksi mata bernama Dian (29) sebagaimana dilansir Prokal, Selasa (10/10).
Warga yang menyaksikan kejadian mengerikan itu langsung berdatangan.
Mereka menahan truk dan sopirnya. Sementara warga lain segera menutupi tubuh Ahmad agar tidak menjadi tontonan.
Budiono mengaku berencana mengantar air mineral dalam kemasan galon menuju Kota bontang setelah memuat dari kawasan Pergudangan Jalan Ir Sutami.
“Saya jalan pelan saja dan tiba-tiba terdengar suara benturan dari samping kiri,. Selanjutnya, ban belakang terasa ada gundukan yang saya lintasi. Baru saya berhenti,” kata Budiono. (kis/beb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Roni dan Teman Wanitanya Lari ke Hutan
Redaktur & Reporter : Ragil