jpnn.com, TANAH GROGOT - Seorang remaja 16 tahun berinisial RN tewas dikeroyok sekelompok orang di Taman Kota Jenderal Sudirman, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, pada Rabu (23/8) dini hari.
Peristiwa sadis itu berawal saat korban menegur sepasang kekasih yang sedang berbuat mesum di sekitar lokasi kejadian.
BACA JUGA: Briptu Wendi Tewas, Ada Luka Tembak di Kepala, Polda Aceh Bergerak!
Diduga sakit hati, pelaku kemudian mengajak rekan-rekannya mengeroyok korban hingga tewas.
Kasat Reskrim Polres Paser AKP Gandha Syah Hidayah mengungkapkan korban yang babak belur dikeroyok kawanan dari pasangan mesum itu meninggal dunia seusai menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami luka berat pada bagian kepalanya.
BACA JUGA: AS Tewas Terlindas Truk di Bekasi, Begini Kronologinya
"Motif pengeroyokan karena sakit hati ditegur korban agar jangan berbuat mesum di Taman Kota saat mereka sedang nongkrong di lokasi kejadian," ungkap AKP Gandha dilansir JPNN Kaltim, Sabtu (27/8).
AKP Ganda menyampaikan saat ini para pelaku yang berjumlah 9 orang sudah ditangkap polisi dan ditahan.
BACA JUGA: Brigadir J Tewas di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Haris Azhar Singgung Agenda Polri
Mirisnya, dari 9 pelaku yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka, empat orang di antaranya masih di bawah umur.
Kesembilan pelaku pengeroyokan itu sudah ditetapkan sebagai tersangka, yaitu AT (22), MJ (23), NZ (20), MRR (19) dan M (18).
Kemudian empat tersangka lainnya yang masih di bawah umur, yakni MI (16), MA (15), MR (15), AM (17).
Seluruh tersangka saat ini telah ditahan di Mako Polres Paser.
Perwira pertama Polri itu menyampaikan kronologi penganiayaan bermula ketika korban bersama temannya berinisial MR (16) datang ke taman kota untuk nongkrong.
Disampaikan, bahwa kondisi taman kota yang remang-remang saat itu dijadikan kesempatan bagi sejumlah pasangan muda-mudi berbuat mesum.
Korban yang risih dengan aktivitas terlarang tersebut, kemudian mendatangi dan menegur salah satu dari pasangan kekasih itu agar jangan berbuat mesum di taman kota tersebut.
"Mendengar ucapan korban, kelompok remaja itu kemudian pergi membawa pasangan mereka pergi dari taman kota," bebernya.
Kelompok remaja itu ternyata tidak benar-benar meninggalkan lokasi, melainkan hanya pergi sebentar untuk mengantarkan pulang pacar mereka saja.
Tidak berselang lama, mereka kembali lagi mendatangi RN dan MR yang masih duduk berdua di taman kota itu.
"Mereka ini datang kembali ke tempat itu dengan membawa teman mereka yang lainnya," bebernya.
Percekcokan terjadi hingga akhirnya salah satu dari kelompok remaja tersebut melayangkan pukulan ke wajah RN.
RN dan MR yang kalah jumlah menjadi bulan-bulanan kesembilan tersangka itu.
"Salah satu tersangka kemudian ada yang memukul kepala korban dengan menggunakan botol miras yang dibawa kedua korban," jelasnya.
Setelah puas menghajar kedua korban, para pelaku kemudian meninggalkan RN dan MR dalam kondisi babak belur bersimbah darah.
"Kami menerima laporan Rabu (24/8) paginya. Saat itu yang melapor MR, sedangkan korban RN dalam perawatan di rumah sakit," ucapnya.
Nahas, RN yang menjalani perawatan selama dua hari dinyatakan meninggal dunia akibat geger otak.
Polisi yang menerima laporan lantas bergerak meringkus satu persatu para tersangka dari kediaman mereka masing-masing.
"Jumat sore (26/8), seluruh tersangka kami tangkap. Totalnya yang terlibat ada sembilan pelaku, empat tersangka lainnya masih di bawah umur," bebernya.
Para pelaku yang ditangkap tanpa perlawanan itu kemudian mengakui perbuatannya.
Fakta lain terungkap saat para pelaku sudah ditangkap, yakni saat mengeroyok korban mereka ternyata dalam kondisi mabuk setelah minum minuman keras.
"Mereka terpancing emosinya dan melakukan pengeroyokan yang menyebabkan salah satu korban meninggal dunia," pungkasnya. (mcr14/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi