jpnn.com - JAKARTA - Mau prestasi, harus siap berkorban materi. Itulah yang ingin disampaikan cabor renang untuk persiapannya sebelum terjun dalam Asian Games 2014 Incheon, September-Oktober mendatang. PB PRSI tidak menginginkan persiapannya nanti cenderung tidak sepenuh hati.
PRSI mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk semakin total. Khusus untuk Asian Games, induk olahraga renang nasional itu mempunyai planning melakukan try out di luar Asia, dan untuk program tersebut Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa jadi sasarannya.
BACA JUGA: Juara Bertahan Keder Duluan
"Kalau menginginkan prestasi besar, ya lawan tandingnya harusnya juga jangan selevel, harus lebih bagus lagi. Dengan bersaing melawan perenang yang punya kemampuan jauh di atasnya, perenang Indonesia pasti lebih semangat lagi, karena mereka seperti punya pemacunya," ujar Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PRSI, Heru Purwanto, kemarin (9/1).
Hingga saat ini, rancangan program itu memang masih belum disampaikan kepada pihak Komite Olahraga Indonesia (KOI). PRSI menunggu kepastian apakah renang juga masuk di dalam cabor yang dikirim ke Incheon atau tidak. Hanya, berkaca dari hasil apiknya di SEA Games 2013 lalu, cabor akuatik itu masih punya peluang untuk melenggang ke Asian Games.
BACA JUGA: Erick Sebayang Kejar 1.000 Poin
PRSI akan menunggunya sampai akhir bulan ini dimana pihak KOI akan menentukan cabor apa saja yang akan masuk dalam prioritas pengiriman di Asian Games. "Semoga itu bisa secepatnya diumumkan bulan ini, sehingga kami bisa direstui berangkat ke luar negeri dalam waktu dekat dan hasilnya pun bisa maksimal," ungkap ketua harian PRSI DKI Jakarta itu.
Persoalan anggaran, menurut Heru, sejatinya bisa disiasati. PRSI pun siap jika nantinya diminta sharing anggaran seperti yang akan ditawarkan untuk cabor sepakbola. Syaratnya, itu dilakukan jauh hari sebelumnya.
BACA JUGA: Ragukan Wasit FA, Brendan Rodgers Didenda
"Untuk pengeluarannya, mungkin untuk di Asia kami bisa try out selama tiga pekan, bisa diubah menjadi dua pekan jika di Eropa, kan masih bisa di-manage," imbuhnya.
Salah satu perenang andalan Indonesia, Triady Fauzi Shiddiq mendukung rencana PRSI untuk meminta program try out ke luar Asia tersebut. Sebagai salah satu atlet yang mendapatkan beban meraih medali dalam Asian Games mendatang, dirinya jelas membutuhkan referensi lawan yang ada di atas perenang Asia.
Dan, itu hanya bisa didapatkannya jika mengikuti pertandingan di luar Asia, baik itu di Eropa, Amerika Serikat, ataupun di Australia.
"Kalau ditanya itu, saya pasti bilang, butuh banget. Di sana kan bukan hanya skill, mental dan juga pengalaman pasti akan saya dapatkan. Kalau mau punya prestasi di Asia, ya jangan di Asia juga latih tandingnya," pungkasnya. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sapu Bersih Harga Mati
Redaktur : Tim Redaksi