jpnn.com, JAKARTA - Menurut Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika, bahwa PT Maxindo Renault Indonesia sudah menyiapkan investasi sebesar Rp 50 triliun untuk membangun pabrik di Indonesia.
"Renault memang sudah menyiapkan investasi cukup besar, kalau tidak salah sekitar Rp 50 triliun," kata Putu kepada jpnn.com, di sela acara penyerahan dua unit AMMDes Ambulance di Gedung Pendopo Lebak, Banten, Selasa (16/7).
BACA JUGA: Kemenperin: Larangan Mobil Tua di Jakarta Belum Jadi Perhatian Khusus
BACA JUGA: 3 Alasan Ini Bikin Renault Triber Pede Bertarung di Indonesia
Putu menambahkan, Indonesia memiliki pasar yang potensial untuk mengembangkan bisnis otomotif, sehingga banyak produsen mobil yang ingin berinvestasi di sini.
BACA JUGA: Renault Triber Sanggah Mobil India Berkualitas Buruk
"Sebenarnya gini pasar Indonesia itu kan sangat besar apalagi akses untuk ekspor keluar negeri. Selain itu, Australia sendiri sudah membuka akses juga untuk mengekspor kendaraan sehingga banyak yang melalukan investasi," terang dia.
Sebelumnya, Maxindo Renault Indonesia pernah menyebutkan memiliki visi untuk bisa memproduksi lini produknya secara completely knocked down (CKD) di Indonesia. Bahkan, mereka sudah melakukan diskusi internal bersama aliansinya Renault-Nissan-Mitsubishi.
BACA JUGA: Faktor Utama Industri Waralaba Bakal Tumbuh 10 Persen
"Kami sudah melakukan pembahasan pembentukan fasilitas CKD Renault di Indonesia saat ini sedang dibahas oleh Renault-Nissan-Mitsubishi. Bagi yang belum tahu ketiga merek tersebut menjalin aliansi bisnis seperti halnya Volkswagen dan Toyota," kata Chief Operation Officer Maxindo Renault Indonesia, Davy J Tuilan, di Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.
Davi menjelaskan, memang sudah ada ke arah situ (Membangun pabrik di Indonesia). Tapi untuk kapan waktunya, Davi belum bisa memutuskan karena masih banyak visibilitas start-nya yang harus ditempuh.
"Diskusinya memang sudah ada. Tapi kapan kami umumkan hasilnya? Itu belum bisa diputuskan sekarang. Kami juga sudah menjalin komunikasi dengan Kementerian Perindustrian untuk membahas hal itu," tambah Davy. (mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Renault Buka Pemesanan Hatchback Tercepatnya
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian