Rencana Besar Mas Nadiem untuk Pendidikan Vokasi di 2021

Senin, 25 Januari 2021 – 13:38 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim menargetkan revitalisasi besar-besaran untuk pendidikan vokasi di 2021. Foto tangkapan layar YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim punya target besar untuk pendidikan vokasi di 2021. Dia memastikan ada sebanyak 900 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan direvitalisasi.

Target besar ini, menurut Nadiem, perlu didukung bersama karena filosofi pendidikan bukan sekadar muatan yang mengisi pikiran siswa dengan teori.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: KKB Papua Mengganas Lagi, ke Mana Prabowo Subianto? Rizieq Minta Dirawat di RS Ummi

Namun, untuk menuntun anak-anak bangsa dalam semangat belajar yang menyenangkan.

"Dengan semangat belajar yang menyenangkan, anak-anak mampu mengembangkan diri secara mandiri di dunia dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat," kata Nadiem Makarim dalam webinar Dies Natalis Ditjen Pendidikan Vokasi ke-1 di Jakarta.

BACA JUGA: Ratusan Prodi Vokasi Tersedia di Jalur SNMPTN, Siswa Harus Teliti

Kemendikbud, lanjutnya, akan melakukan dukungan dan percepatan link and match dan kemitraan dengan 5.690 orang dan 250 dunia usaha dan industri.

Di samping penguatan pendidikan tinggi vokasi pada 200 program studi, sertifikasi kompetensi kepada 300 dosen, penguatan pendidikan PNBP dan BLU pada 75 PTN dan penguatan sarana dan prasarana di 8 perguruan tinggi.

BACA JUGA: Pernyataan Tegas Menteri Nadiem soal Siswi Nonmuslim Dipaksa Berjilbab

"Kita harus menyiapkan SDM yang mumpuni. Sebab saat ini ada profesi-profesi baru yang dalam 5-10 terakhir belum pernah ada sebelumnya seperti YouTuber, influencer, content creator, big data analyst, media social spesialist hingga artificial intelligence specialist," tuturnya.

Itu sebabnya, adaptasi perkembangan teknologi dan literasi digital sudah jadi suatu keharusan yang harus dikuasai zaman now.

Mantan bos GoJek ini pun berpesan agar siswa dan mahasiswa vokasi bisa belajar sesuai passion agar berkembang secara optimal.

"Perubahan begitu cepat, ada profesi baru yang tumbuh, yang tidak dibutuhkan, diperkuat dengan krisis, perubahan itu yang pasti," tandas Nadiem.

Sementara Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menyatakan, para siswa sejak SD, SMP, dan SMA harus mulai memahami profesi apa yang akan berkembang masa depan.

Untuk itu orang tua, guru BK jangan sampai tidak mengetahui profesi apa saja yang banyak dibutuhkan dikemudian hari.

Wikan berharap ada perubahan pola pikir terhadap orang tua dan siswa di mana masih ada yang menganggap lulusan vokasi hanya jadi tukang.

Padahal saat ini pendidikan vokasi bisa berjenjang hingga ke pendidikan tinggi.

"Siswa lulusan SMP maupun SMA untuk tidak ragu masuk ke jurusan vokasi. Pendidikan vokasi kini bisa melajutkan ke jenjang D4 bahkan S2 terapan," pungkas Wikan. (esy/jpnn)

 

 

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler