jpnn.com, JAKARTA - Rencana pemetaan masjid sebagai upaya mencegah radikalisme mendapat protes dari sejumlah pihak. Kegiatan ini akan dilakukan Polri dan melibatkan pihak MUI.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa mereka bukan pihak pertama yang melakukan pemetaan.
BACA JUGA: Berbuat Terlarang di Masjid, Kelakuan SR dan SS Sungguh Memalukan
“Kami polisi ada di second line, melakukan early warning kepada masyarakat tentang paham radikal,” kata Dedi kepada wartawan, Rabu (2/2).
Menurut Dedi, pihak pertama yang melakukan pemetaan adalah MUI dan Kementerian Agama (Kemenag).
BACA JUGA: Polri Berencana Petakan Masjid, Kuasa Hukum Habib Rizieq Berkomentar Keras
“Di situ leading sector terdepan termasuk juga ada Badan Nasional Panenanggulangan Terorisme (BNPT),” ujar Dedi.
Jenderal bintang dua ini menegaskan bahwa pihaknya hanya mengingatkan saja kepada masyarakat terkait paham radikal.
BACA JUGA: Kubah Masjid Jemaah Ahmadiyah di Sintang Dibongkar, Kemenag Bereaksi
“Kami mengingatkan untuk waspada terkait paham radikalisme,” tegas Dedi.
Sebelumnya, Direktur Keamanan Negara Badan Intelejen dan Keamanan Polri Brigjen Umar Effendi mengatakan Polri berencana melakukan pemetaaan masjid sebagai upaya pencegahan penyebaran paham radikal.
Rencana ini merujuk pada masih banyaknya masjid yang berindikasi sebagai pusat penyebaran paham radikal.
"Kemarin kami juga sepakat dalam diskusi mapping masjid, pak, mohon maaf," kata Umar dalam kegiatan Halaqah Kebangsaan MUI, Kamis (27/1). (cuy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Adil
Reporter : Elfany Kurniawan