NEW DELHI - Empat bom mengguncang wilayah Pune di luar Mumbai, India, Rabu (2/7) malam. Insiden itu terjadi hanya beberapa jam setelah India mengangkat Sushilkumar sebagai Menteri Dalam Negeri yang baru.
Rentetan bom yang terkoordinasi itu membuat warga waswas akan terulangnya bom di sebuah toko roti German Bakery yang menewaskan 17 orang, dua tahun silam.
Empat bom meledak di jalanan wilayah Pune yang sedang sibuk. Bom pertama meledak di defat Balgandharv theatre di Jalan Jungli Maharaj Road. Sedangkan bom kedua di letakkan di tempat sampah di luar outlet McDonald"s.
Bom ketiga diletakkan di luar kantor cabang Dena Bank dan bom keempat meledak di dekat flyover Garware. Semua bom dikemas dalam kotak roti dan dua di antaranya dipasang di sepeda.
Laman Hindustan Times memberitakan, Kepolisian Pune mengatakan bahwa nyaris tidak ada kerusakan properti akibat bom berdaya ledak rendah itu. Namun dua orang terluka akibat bom pertama.
Kini polisi tengah menginterogasi seseorang bernama Dayanand Bhaurao Patil. Pria berumur 33 tahun itu diduga meletakkan salah satu bom ke dalam tas.
Sumber di kepolisian India menyebut bom itu terkait dengan grup teror yang disebut dengan nama Mujahiddin India. Wilayah Pune pernah disasar aksi Mujahidin India pada 13 Februari 2010.
Namun pejabat kepolisian wilayah Pune, Komisaris Gulabrao Pol, meyakini insiden itu tak terkait dengan kelompk teroris. "Semua ledakan terjadi di satu wilayah. Ini tidak tampak seperti serangan teroris, ini lebih mirip pekerjaaan pembuat onar," katanya seperti dikutip laman Times of India, Kamis (2/8) dini hari.
Pol meyakini teroris tidak sedang mengincar wilayah Pune. Alasannya, karena teroris biasanya menggunakan bom berdaya ledak tinggi. Keempat bom menggunakan pensil-sel detonator.
Meski demikian ledakan itu diduga kuat terkait dengan tewasnya komandan Mujahidin India, Qateel Siddiqui di Penjara Yeravada di Pune. Selain itu, ledakan juga terjadi hanya beberapa saat setelah Kementrian Dalam Negeri memperpanjang larangan baggy kelompol Students Islamic Movement of India (SIMI) yang disalahkan karena meradikalisasikan pemuda Muslim. (ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Krisis Keuangan, 18 Juta Orang Eropa Pengangguran
Redaktur : Tim Redaksi