Repdem Terima Permohonan Maaf Haikal Hassan Terkait Dugaan Penghinaan Kepada Bung Karno

Sabtu, 19 Februari 2022 – 08:24 WIB
Haikal Hassan menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya di ruang publik yang menuduh dan mendiskreditkan Bung Karno sebagai pemimpin yang ‘Tukang Penjarakan Ulama’. Haikal menyampaikan hal itu pada Jumat (18/2) saat pertemuan dan bersilaturahmi di kantor DPN Repdem. Foto: Repdem

jpnn.com, JAKARTA - Pada Jumat (18/2) telah terjadi pertemuan dan silaturahmi antara DPN Repdem dengan Bapak Haikal Hassan di kantor DPN Repdem.

Silaturami ini dalam rangka klarifikasi dan permohonan maaf Haikal Hassan atas pernyataannya di ruang publik yang menuduh dan mendiskreditkan Bung Karno sebagai pemimpin yang ‘Tukang Penjarakan Ulama’.

BACA JUGA: Haikal Hassan Minta Maaf Melecehkan Bung Karno, Klutuk Mengingatkan Perjuangan Masa Lampau

“Atas arahan DPP PDI Perjuangan, dalam hal ini, Sekjen Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP yang juga Wakil Ketua MPR sekaligus pendiri Baitul Muslimin PDI Perjuangan Ahmad Basarah, DPN Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN REPDEM) menyatakan menerima permohonan maaf Bapak Haikal Hassan atas pernyataannya tersebut,” kata Ketua Umum DPN Repdem Wanto Sugito di Kantor DPN Repdem, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/2).

Menurut Wanto, hal tersebut sesuai dengan ajaran Ibu Hj Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga putri Proklamator Bung Karno, yang mengajarkan bahwa sebagai kader PDI Perjuangan yang merupakan kaum Nasionalis Soakarnois senantiasa memberikan maaf kepada siapa pun yang telah melakukan kesalahan dan mengakui kekeliruannya serta bersedia secara sadar dan tulus meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

BACA JUGA: Bareskrim Tolak Laporan Repdem Terhadap Ustaz Haikal Hassan Soal Dugaan Hina Bung Karno

“Oleh karena itu, sehubungan Bapak Haikal Hassan sudah mengakui kekeliruannya dan meminta maaf dari hati yang paling dalam serta mengakui kekeliruan atas ucapannya tersebut kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar Bung Karno serta kepada masyarakat dan bangsa Indonesia, maka sebagai kader partai yang baik dengan ini menerima dan memaafkannya," ujar Wanto.

Wanto berharap kepada Haikal Hassan dan siapapun tokoh masyarakat lainnya agar tidak ada lagi membuat pernyataan yang bersifat mendiskreditkan apalagi menghina Bung Karno maupun tokoh-tokoh pendiri bangsa lainnya.

BACA JUGA: Ustaz Haikal Hassan Dilaporkan ke Bareskrim Polri, Diduga Hina Bung Karno

“Hal ini tidak sesuai ajaran Islam maupun ajaran agama-agama lainnya," kata Wanto.

Wanto menjelaskan bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsanya. Kita mengetahui bahwa Bung Karno, pemimpin bangsa yang telah memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia sehingga kita telah menikmati alam kemerdekaan hingga 76 tahun lamanya. 

Bung Karno pula sebagai salah seorang pendiri bangsa yang telah menggali nilai-nilai Pancasila sehingga disetujui dan disepakati oleh para Pendiri Bangsa lainnya sebagai Dasar Negara Indonesia Merdeka hingga saat ini.

"Bahkan, dalam fakta sejarahnya, Bung Karno tercatat sebagai pemimpin bangsa Indonesia yang banyak jasa dan legacy nya terhadap agama Islam dan dunia Islam," katanya.

Tercatat dalam sejarah, tambah dia, Bung Karno sebagai tokoh dunia yang pernah menyelamatkan Universitas Islam Al Azhar Kairo Mesir dari rencana pembubaran oleh Presiden Mesir Gamal Abdul Naser, meminta kepada Pemerintah Sovyet Komunis untuk menemukan makam Imam Bukhari bahkan Bung Karno pernah mendapatkan penghormatan sebagai Pemimpin Pembela Dunia Islam dalam Konferensi Negara-Negara Islam Asia Afrika tahun 1965 karena jasa-jasanya memberi inspirasi kemerdekaan bangsa-bangsa Asia Afrika pada waktu itu serta banyak lagi jasa jasa Bung Karno lainnya kepada dunia Islam.

Sebagai seorang pemimpin bangsa yang nasionalis religius, Bung Karno juga memiliki guru-guru dari berbagai tokoh-tokoh Islam dan ulama terkemuka di Indonesia seperti HOS Tjokroaminoto, KH Ahmad Dahlan, Habib Ali Alhabsyi Kwitang, KH Hasyim Asy'ari, KH Ahmad Hasan dan lain-lain.

"Dari fakta-fakta sejarah tersebut jelas sekali Bung Karno adalah seorang santri yang sangat mencintai Islam dan Bangsanya dalam satu tarikan nafas sehingga tidak mungkin Bung Karno membenci ulama apalagi ‘tukang penjarakan ulama’,” tegas Wanto.

“Demikian pernyataan resmi ini kami sampaikan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kesadaran kami untuk ikut memelihara kerukunan dan persaudaraan sesama anak bangsa," pungkas Wanto.

Pada kesempatan itu, Haikal Hasan menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.

"Orang yang suka motong-motong dan menyebarkan video-video juga harus menjadi perhatian kita. Artinya kalau umpannya saya dituduh seperti yang ditulis, memang itulah yang saya ucapkan, namun hanya sepotong dan tidak lengkap. Sehingga kesalahan itu harus saya akui. Saya sampaikan permohonan maaf, baik kepada Bu Mega dan seluruh keluarga besar, dan seluruh bangsa Indonesia," ujar Haikal.

"Saya harap yang jelek kita buang, yang baik kita ambil untuk pelajaran yang terbaik ke depan. Insyaallah Indonesia akan bersatu terus dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, NKRI harga mati dan Pancasila ini adalah pegangan kita semua."

Sementara itu, Ketua DPN Repdem Irfan Fahmi menekankan setelah permintaan maaf tersebut. Proses hukum terhadap Haikal di Bareskrim Polri akan dihentikan.

“Kami akan tindak lanjuti untuk menghentikan proses pelaporan pidana kepada Bapak Haikal Hassan," kata Irfan.(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler