Resep Bung Karno jadi 'Singa Podium' Dunia

Kamis, 24 Juni 2021 – 12:21 WIB
Sejarawan dan Pemimpin Redaksi Majalah Historia Bonnie Triyana. Foto: BKNP PDI Perjuangan

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Soekarno (Bung Karno) dikenal sebagai orator yang hebat dengan gaya retorikanya nan amat khas.

Gaya pidato Bung Karno berapi-api seakan menyihir pendengarnya terpana mendengarkan sampai usai.

BACA JUGA: Masa Penting Pendidikan Politik Soekarno dan Kisah Anekdot di Rumah HOS Tjokroaminoto

Audiens dibuat terpukau mendengarkan pidato Bung Karno walaupun panjangnya berjam-jam.

"Bung Karno dikenal sebagai seorang orator, julukannya ‘Singa Podium’. Jadi, kalau Bung Karno sudah berpidato, massa atau rakyat yang menyimak pidato Bung Karno seperti tersihir, terpikat oleh kharismanya sang pemimpin,” kata sejarawan dan Pemimpin Redaksi Majalah Historia Bonnie Triyana saat menjadi narasumber ‘Talkshow & Musik Bung Karno Series’ bertema ‘Gaya Retorika Pidato Bung Karno’ yang ditayangkan Badan kebudayaan Nasionla Pusat (BKNP) PDI Perjuangan, Rabu (23/6).

BACA JUGA: Warga Tulungagung Jatim Ditemukan Tewas Secara Tragis

Menurut Bonnie, salah satu yang membuat pidato Bung Karno menarik di samping kharismanya adalah isi materi yang selalu menyesuaikan dengan konteks.

“Bung Karno tidak melulu berpidato tentang masalah politik saja. Di atas podium, Bung Karno sering kali berbagi pikiran memberikan pandangan-pandangan kepada masyarakat. Hal ini beliau lakukan sejak masa perjuangan hingga era ketika Indonesia sudah berdaulat memproklamasikan kemerdekaannya,” ungkap penyunting buku berjudul ‘Revolusi Belum Selesai: Kumpulan Pidato Presiden Sukarno 30 September 1965 – Pelengkap Nawaksara’ itu.

Bonnie melanjutkan, selain materi pidato penuh dengan inspirasi, pengetahuan, dan tak melulu bertema politik, Bung Karno juga banyak memberikan sharing kepada rakyat Indonesia.

Mengapa wawasan ‘Sang Bung Besar’ bisa begitu luas dan mengisi substansi pidato-pidatonya nan memesona?

"Bung Karno dikenal sebagai orator ulung sejak berusia muda. Semasa indekos di Surabaya, Bung Karno berlatih pidato sambil berteriak-teriak di kamarnya yang sempit. Kuncinya juga karena banyak membaca,” papar Bonnie.

Pria kelahiran Rangkasbitung, 41 tahun lalu itu menjelaskan, setelah mulai belajar berorasi untuk pertama kalinya di Surabaya dan berhasil membakar semangat masyarakat, Bung Karno sering dipercaya menggantikan induk semang kosnya, pemimpin Sarekat Islam Haji Oemar Said Tjokroaminoto, untuk berpidato di depan massa lebih banyak. (rhs/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler