Resep Sukses ala Sis Apik Direktur BNI: Pemimpin Adaptif Kunci di Era Penuh Perubahan

Rabu, 24 Mei 2023 – 22:04 WIB
Direktur Enterprise & Commercial Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sis Apik Wijayanto (berdiri) menjadi pembicara pada Bisnis Indonesia Goes To Campus di Universitas Brawijaya, Malang, Rabu (24/5). Foto: Humas BNI

jpnn.com, MALANG - Direktur Enterprise & Commercial Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sis Apik Wijayanto menyatakan pemimpin pada era saat ini harus terus mengasah diri dengan mencari informasi dan pengetahuan baru dalam rangka meningkatkan keterampilan.

Menurut Sis Apik, komitmen seorang pemimpin untuk belajar juga dapat menginspirasi tim dan mendorong budaya inovasi di sebuah organisasi.

BACA JUGA: BNI Tawarkan Sukuk Tabungan Seri ST010, Bisa Dipesan Lewat Mobile dan Internet Banking

“Kualifikasi lain yang tidak kalah vital ialah kemampuan beradaptasi. Ketika dunia terus berevolusi, situasi dan tantangan tak terduga yang sebelumnya tidak diprediksi akan lebih sering muncul. Tentunya pemimpin pada era ini juga harus mampu mendorong terjadinya perubahan dan mampu menemukan solusi kreatif,” kata Sis Apik saat menjadi pembicara pada acara Bisnis Indonesia Goes To Campus di Universitas Brawijaya, Malang, Rabu (24/5).

Sis Apik Wijayanto memberikan paparan terkait dengan Modern Leader.

BACA JUGA: Bagi Dividen Rp 7,3 Triliun, BNI Optimistis Kinerja Cemerlang di 2023

Hadir dalam Bisnis Indonesia Goes To Campus di Universitas Brawijaya itu antara lain, yakni Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unti Ludigdo dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa Setiawan Noerdajasakti, dan Direktur Bisnis Bisnis Indonesia Hery Trianto.

Sis Apik juga mengatakan dengan kemajuan teknologi, pemimpin masa kini harus mampu berkolaborasi dan membentuk inovasi serta problem solving dalam mencapai tujuan organisasi.

BACA JUGA: Lewat Pantun, Sandiaga Uno Apresiasi Ajang BNI Indonesian Masters 2022

Peraih gelar doktor ilmu manajemen dari Unibraw itu menambahkan pemimpin masa kini harus mampu menjaga keseimbangan sebagai pencipta nilai (value creator) dan agen perubahan (agent of development), serta bisa menjaga pertumbuhan bisnis yang stabil dengan mitigasi risiko tetap terjaga.

Sis Apik mencontohkan pelaksanaan transformasi di BNI. Para pemimpin di BNI harus mampu melakukan transformasi demi mempercepat digitalisasi proses bisnis.

“Di BNI, tentunya kami menekankan pemimpin harus  mampu melaksanakan transformasi, khususnya dalam upaya percepatan digitalisasi proses bisnis dan eksplorasi potensi bisnis di ekosistem ini. Transformasi digital yang dilakukan oleh BNI (entitas Induk) akan fokus pada shifting transaksi nasabah ke arah digital,” kata Sis Apik.

Lebih lanjut Sis Apik mengatakan dengan agenda transformasi digital di anak usaha BNI, khususnya Bank Mayora, bank pelat merah itu mendorong para pimpinannya memiliki rasa untuk mengawal dan memastikan perjalanan transformasi yang dilaksanakan akan saling mendukung pengembangan bisnis ekosistem yang terus dikembangkan oleh BNI Group.

Oleh karena itu, BNI akan mendorong Bank Mayora menjadi bank digital yang akan fokus melayani segmen UMKM. Langkah tersebut diharapkan mampu mengoptimalkan rantai pasok dari nasabah segmen lebih tinggi yang saat ini dikelola oleh entitas induk.

“Tentunya kebutuhan pemimpin di BNI harus mampu menjawab tugas-tugas tersebut,” tutur Sis Apik.

Perjalanan Pengembangan Jiwa Kepemimpinan

Pada kesempatan yang sama, Sis Apik juga menyampaikan mengenai perjalanan (journey) pengembangan kepemimpinan di BUMN. Untuk menjadi seorang yang memiliki jiwa kepemimpinan, kata Sis Apik, generasi muda harus memupuk nilai-nilai positif di dalam diri mereka.

Generasi mudah harus selalu memotivasi terhadap untuk menetapkan standar tinggi dalam setiap pekerjaan yang mereka jalani. Seseorang dengan jiwa kepemimpinan juga terus membangun relasi dengan individu dan kelompok produktif, serta terus melatih sensitivitas diri, keramahan dan simpati.

“Jiwa kepemimpinan juga perlu karisma diri. Tunjukkan kemampuan dan tanggung jawab pada setiap tugas penting,” kata Sis Apik.

Dia menambahkan generasi muda harus menjadi pribadi yang praktis dan pandai dalam menggunakan teknologi.

"Terakhir, generasi muda harus terus mengasah kemampuan dalam berpikir kreatif. Artinya, harus terus mau keluar dari zona nyamannya untuk menemukan sistem-sistem baru yang lebih berdampak positif pada pengembangan diri,” ucap peraih gelar doktor manajemen bisnis dengan predikat cum laude itu.(mrk/jpnn.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BNI Life Kembangkan AI dan Data Analytics dengan Google Cloud


Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler