Resesi Ekonomi Global di Depan Mata, BI: Kami Waspada!

Jumat, 21 Oktober 2022 – 21:11 WIB
Indonesia tetap harus waspada dalam menghadapi tantangan resesi ekonomi global ke depan. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan Indonesia tetap harus waspada dalam menghadapi tantangan resesi ekonomi global ke depan.

Hal itu perlu dilakukan, kata Destry meski seluruh sendi perekonomian optimistis cukup baik.

BACA JUGA: Wamendag Jerry Optimistis Perdagangan Indonesia Makin Kuat, Bertahan dari Resesi 

"Kami waspada karena gejolak, volatilitas, ataupun tekanan yang terjadi di ekonomi global setidaknya akan masuk mempengaruhi ekonomi Indonesia," ungkap Destry dalam Peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan No.39 September 2022 yang dipantau secara virtual di Jakarta, Jumat (21/10).

Indonesia, lanjut Destry, memiliki daya dukung ekonomi yang cukup bervariasi dan solid, ditambah Indonesia mempunyai potensi domestik yang cukup kuat, baik didukung dengan konsumsi masyarakat hingga potensi lainnya yang luar biasa.

BACA JUGA: Ingatkan Pemerintah soal Resesi, Irwan Demokrat Singgung Proyek Infrastruktur

Indonesia sejauh ini masih dalam posisi yang cukup baik, di mana perekonomian pada kuartal kedua 2022 masih bisa tumbuh di atas lima persen dan diperkirakan untuk sepanjang 2022 akan tumbuh di antara 4,5-5,3 persen.

Destry mengatakan dukungan masih cukup kuat dari konsumsi, investasi, dan ekspor, yang keseluruhannya menopang perbaikan perekonomian.

BACA JUGA: Resesi Global Jadi Ancaman Serius Bagi Semua Negara, Indonesia Aman?

"Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2022 sangat cukup kuat," tegas Destry.

Namun, Indonesia turut mengalami peningkatan inflasi seperti negara lain, contohnya pada September 2022 sedikit meningkat.

"Masih dalam batas toleransi, yakni 5,95 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Salah satu penyumbang inflasi yang terbesar adalah inflasi di sektor pangan atau volatile food yang dalam dua bulan terakhir sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan," ucap dia.

Oleh karena itu, BI menekankan sinergi kebijakan dalam menangani stabilitas dan mendorong pemulihan ekonomi sangat diharapkan, khususnya untuk penanganan inflasi.

Pemerintah pun membentuk Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPIP dan TPID), juga menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler