jpnn.com - JAKARTA - Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam gerbong partai pendukung pemerintah, melahirkan konsekuensi berkurangnya jatah parpol yang sejak awal mendukung Jokowi-JK.
Salah satunya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini menempatkan tiga kadernya di Kabinet Kerja, yakni Menakertrans Hanif Dhakiri, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Marwan Jafar, serta Menpora Imam Nahrawi.
BACA JUGA: Lihat Foto Ini, Pesawat TNI Awasi Kapal Perang Indonesia - Australia Saat Unjuk Kehebatan
PKB kabarnya harus merelakan salah satu kursi di kabinet untuk mengakomodasi masuknya kader partai lain.
Politikus senior yang juga Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengakui, dalam rencana reshuffle jilid 2, memang akan ada nama-nama baru yang masuk, serta ada menteri yang direposisi atau digeser ke pos kementerian lain.
BACA JUGA: Rini Gantikan Teten Masduki? Ooo ya?
Dia mengakui, PDIP memang mendorong reshuffle agar Kabinet Kerja lebih kompak dan bisa lebih cepat mengejar target program prioritas Jokowi-JK. "Tapi soal nama-namanya, kami serahkan sepenuhnya ke presiden," ujarnya kemarin.
Sementara itu, Presiden Jokowi masih enggan menanggapi isu reshuffle yang kian ramai. Ditemui usai menonton final sepakbola Piala Bhayangkara di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Minggu malam lalu (3/4), presiden hanya meminta seluruh menteri agar tetap bekerja keras. "Semuanya fokus kerja dulu," katanya.
BACA JUGA: Satgas TNI Pamtas RI-Malaysia Disambut Upacara Militer
Ditanya terkait dorongan reshuffle yang disuarakan kalangan parpol, Jokowi mengatakan jika pemerintah sudah memiliki sistem evaluasi kinerja sendiri, sehingga tidak perlu didesak-desak. "Tidak ada yang dikte-dikte, tidak usah ada intervensi," ucapnya. (owi/far/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Otopsi Jenazah Siyono, PP Muhammadiyah Ikut Libatkan Tim Forensik
Redaktur : Tim Redaksi