jpnn.com - JAKARTA – Reshuffle kabinet jilid kedua disambut positif para pelaku pasar. Indeks harga saham gabungan (IHSG) meningkat pesat. Kapitalisasi pasar mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan tabulasi Rp 5.576,6 triliun.
Catatan itu mengalahkan rekor lama dengan kapitalisasi sebesar Rp 5.639,4 triliun. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menilai, reshuffle kabinet bukan merupakan perombakan melainkan suatu penyempurnaan. Hal itu dinilai akan semakin menumbuhkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.
BACA JUGA: Garap Food And Beverages, Mandiri Guyur Kredit untuk Khong Guan
“Bagi saya, tingkat kepercayaan tinggi akan membuat program amnesti pajak tengah kami jalani bersama pemerintah akan berhasil,” ujar Tito di Jakarta kemarin.
Tito melanjutkan, likuiditas pasar keuangan Indonesia akan bertambah kalau program amnesti pajak menuai sukses. Dengan demikian akan memacu penurunan suku bunga perbankan.
BACA JUGA: Unilever Catat Penjualan Bersih Rp 20 Triliun
Selanjutnya, akan menjadi sentimen makin positif bagi perkembangan industri pasar modal domestik, khususnya pergerakan Indeks. Pada perdagangan intraday, Indeks sempat menembus level psikologis 5.300 poin dan ditutup menguat 0,9 persen (49,966 poin) menjadi 5.274 poin.
Level itu merupakan capaian tertinggi tahun ini. Sejak awal tahun (year to date/YTD), Indeks telah menguat 14,83 persen. Kemarin nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 10,14 triliun atau lebih tinggi dibanding rata-rata nilai transaksi harian saham sepanjang 2016 senilai Rp 5,96 triliun.
BACA JUGA: Sektor Industri Pacu Peningkatan Pertumbuhan Listrik
Sedangkan volume transaksi saham berjumlah 5,93 juta saham atau jauh lebih tinggi dari rata-rata volume transaksi perdagangan harian di sepanjang 2016 sebesar 5,42 juta saham.
Frekuensi transaksi perdagangan saham kemarin mencapai 300,094 kali, lebih tinggi dibandingkan rata-rata frekuensi transaksi perdagangan saham sepanjang 2016 sebesar 246.163 kali. (far/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Rokok Masih Lesu, Penjualan Sampoerna Naik
Redaktur : Tim Redaksi