Resiko Program Disiarkan Live

Minggu, 01 Januari 2012 – 06:02 WIB

TEGURAN disusul pemanggilan KPI kepada Olga dianggap Shinta Bachir sebagai pelajaran besar. Dia mengajak para komedian untuk mengasah feeling sekaligus kreatifitas. Kebiasaan berbicara akan direm atau terkontrol oleh feeling, jika memang semuanya sudah terbiasa.

“Karena humor yang menurut kita lucu mungkin bagi yang lain nggak lucu. Dan itu pasti jadi masalah,” katanya.

Shinta yang pamer dada di Pulau Hantu 3 ini menduga penyebab pelawak makin sering dikomplain karena program TV yang ditampilkan live. Kalau disiarkan langsung, itu konsekuensinya tidak bisa diedit lagi. Sementara pelawak itu rawan spontanitas yang sering diartikan berbeda oleh pemirsa.

“Lebih sensitif saja. Lalau live harus hati-hati banget. Kalau ada salah ucap nggak bisa diedit. Tapi kalau tapping bisa disiasati," ujarnya.

Namun gadis asal Wonosobo Jawa Tengah ini berharap masyarakat tak menggunjingkan lagi masalah teguran KPI kepada Olga dan pelawak lain. Pelawak itu juga manusia, suka khilaf atau lupa saat bekerja. “Suka keceplosan. Manusiawi lah. Nggak usah terlalu diperbesar,” pintanya.

Selain lawakan ‘tidak lucu’, Shinta juga menyoroti kritik masyarakat terhadap program TV yang ‘mancing-mancing’ ke arah seks. Sebagai artis yang doyan peran hot, Shinta minta program disiasati lebih cermat lagi sebelum disiarkan.

“Yang penting kita nggak munafik. Menurutku yang mengarah ke hal (seks) itu lucu juga. Asal ada batasnya. Dilihat juga segmen penontonnya,” tuntas pemilik body aduhai ini. (BCG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahli Waris dan Sahabat Rendra Persoalkan Konser Kantata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler