jpnn.com - ABDULLAH Azwar Anas resmi dilantik oleh Guberner Jatim Soekarwo untuk kembali menjadi orang nomor satu di pemerintahan Kabupaten Banyuwangi Rabu (17/2). Usai dilantik Anas langsung setel kenceng menggenjot sejumlah program prioritas di daerah yang dipimpinnya. Selain sektor wajib pendidikan dan kesehatan, beberapa sektor prioritas di antaranya pertanian, infrastruktur, pariwisata, dan UMKM.
”Ada beberapa program yang langsung dikebut, terutama infrastruktur, pertanian, pariwisata. Ada program lama yang kami lanjutkan, tapi ada program yang benar-benar baru. Muaranya sama, bagaimana kita bersama-sama membawa Banyuwangi ke arah yang lebih baik,” ujar Anas.
BACA JUGA: ââ¬Å½Warga Tolak Nama Bandara Silangit Diganti
Anas mengatakan, di bidang infrastruktur, tahun ini dilakukan pembangunan dan pemeliharaan 800 kilometer jalan dengan fokus jalan antardesa, jalan usaha tani, aksesibilitas tempat wisata, pelayanan publik, dan fasilitas pendidikan-kesehatan.
Selain itu, ada pembangunan 13 jembatan baru, terminal pariwisata terpadu, program air bersih, dan penyelesaian terminal hijau Bandara Banyuwangi.
BACA JUGA: Ssstt...Honorer Digaji Harian
”Ada juga pembangunan long storage di dua kecamatan untuk menahan limpahan air sungai agar tak langsung terbuang ke laut. Sehingga diharapkan ketika musim hujan sungai tidak kering sekaligus bisa digunakan untuk budidaya perikanan air. Ini sejalan dengan program bidang perikanan lain yait gerakan pengkayaan sumberdaya ikan dengan menyebar ratusan ribu benih ikan di perairan umum agar bisa dimanfaatkan warga,” kata Anas.
Selain infrastruktur fisik itu, Banyuwangi juga belanja infrastruktur teknologi informasi, terutama untuk meningkatkan bandwidth Gunawan mengoptimalkan pelayanan publik. "Tahun ini kami belanja bandwidth yang dialokasikan ke kecamatan-kecamatan. Nanti untuk akses keluar bisa 220 Mbps. Server kami perkuat juga agar pelayanan bisa optimal," imbuhnya.
BACA JUGA: Takut Istri Marah, Pembunuh Ini Simpan Jasad Anaknya di Lemari
Anas menambahkan, di bidang pendidikan, program beasiswa Banyuwangi Cerdas terus ditingkatkan untuk membiayai anak-anak muda Banyuwangi berkuliah di berbagai perguruan tinggi. Di bidang kesehatan, tahun ini dilaksanakan peningkatan sarana-prasarana di 13 Puskesmas dan 10 Puskesmas Pembantu. ”Sarana pemeriksanaan dan pengobatan di dua RSUD dan 45 Puskesmas juga dilakukan. Kita juga mengembangkan Puskesmas Plus di empat kecamatan,” kata Anas.
Anas yang terpilih dalam Pilkada 9 Desember lalu dengan perolehan 88,96 persen suara itu juga akan memperkuat sinergi sektor pariwisata dan UMKM dengan membangun stan penjualan UMKM di destinasi-destinasi wisata.
”Akhir Februari ini saya akan kumpulkan UMKM dan pelaku pariwisata. Disinergikan lagi biar saling menopang. Ini penting karena kemajuan sektor pariwisata akan sangat langsung berdampak ke UMKM,” ujar Anas.
Namun, imbuh Anas, untuk bisa berkembang, UMKM harus terus meningkatkan daya saingnya. Pemkab Banyuwangi tahun ini akan melatih 10.000 UMKM di bidang manajemen keuangan, pemasaran, dan pengemasan produk serta 2.000 UMKM untuk internet marketing. ”Kami sedang siapkan digital market place. Semoga semester pertama tahun ini bisa selesai agar promosi produk UMKM semakin luas. Kami juga masih melanjutkan pembatasan toko ritel modern baru di seluruh wilayah Banyuwangi,” ujar Anas.
Di sektor pertanian, sambung dia, pengembangan pertanian organik bakal dipacu dengan fokus ke beras organik tersertifikasi di dua kecamatan. Banyuwangi juga menguatkan kelompok tani sentra produsen organik di 12 kecamatan. ”Infrastruktur sumberdaya airnya juga diperhatikan. Tahun ini ada pembangunan 13 embung, lalu ada 7 bendung, dan pembangunan saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier ratusan kilometer,” jelas Anas.
Adapun di bidang perikanan antara lain dilakukan pengembangan Kawasan Pelabuhan Perikanan di kawasan Grajagan, dengan pembangunan dermaga dan fasilitas pendukungnya, seperti TPI, kantor, dan kios pedagang.
”Program ini untuk membentuk sentra perikanan baru, membuka alternatif pekerjaan baru bagi masyarakat pesisir, dan mempermudah akses nelayan,” ujarnya.
Sementara di bidang pariwisata, sejumlah destinasi wisata baru dikembangkan, di antaranya Pulau Tabuhan, Grand Watudodol, dan Pantai Bangsring. Pengembangan kawasan wisata di lahan bukan milik pemda juga dikebut. ”Fokus tahun ini adalah penyelesaian perjanjian kerja sama dengan pemerintah pusat melalui berbagai instrumennya untuk pengembangan wisata di TN Alas Purwo dan Pantai Sukamade,” ujar Anas.
Selain itu, Pemkab Banyuwangi membangun terminal pariwisata terpadu di Perkebunan Lijen yang tak jauh dari kaki Gunung Ijen. Tempat itu terintegrasi antara terminal wisata, lahan parkir kendaraan pribadi, food corner, suvenir UMKM, dan mini amphitheatre. ”Itu memberdayakan ekonomi warga dengan menyediakan beragam produk makanan, suvenir, dan jasa transportasi,” kata dia. (eri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... "Astagfirullah, Kok Sampe Hati Kau Buat Anakku Kayak Gini"
Redaktur : Tim Redaksi