jpnn.com, JAKARTA - Emiten Pendidikan Bimbingan Belajar dan Konseling Swasta, PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL), atau Bimbel Lavender resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, Rabu (11/1).
Direktur Utama Bimbel Lavender Galih Pandekar menyatakan pihaknya bertekad terus memajukan industri pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA: BEI Optimistis Papan Ekonomi Baru Diluncurkan Pada Akhir 2022
Galih menuturkan bahwa Bimbel Lavender ingin terus bertumbuh secara offline dan online dengan mengembangkan pembelajaran fisik dan digital.
Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pendidikan Indonesia sebagai pondasi utama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).
BACA JUGA: Mengenal Waran Terstruktur, Produk BEI yang dapat Sambutan Baik dari Investor
“Kami ingin terus bertumbuh, baik secara offline dan online, meningkatkan pendidikan di Indonesia yang menjadi kunci dalam peningkatan kualitas SDM. Semoga dengan tercatatnya di bursa, Bimbel Lavender dapat meningkatkan kontribusinya di bidang pendidikan dalam menyongsong satu abad Indonesia pada 2045,” kata Galih dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (12/1).
Lebih lanjut, Galih mengatakan pencatatan perdana saham di BEI adalah langkah awal yang besar bagi Bimbel Lavender dalam memperlihatkan keseriusannya untuk go public.
Perusahaan harus tampil di kancah tertinggi dan kompetitif untuk bisa berkembang dan melompat lebih jauh. Galih mengibaratkan bahwa bursa saham seperti halnya Liga Primer yang diinginkan banyak pemain top.
“Industri bimbel dan jasa pendidikan saat ini masih dipandang sebelah mata, padahal potensinya sangat besar. Itulah mengapa kami memiliki visi untuk naik kelas, salah satunya dengan berlaga di Liga Primer, tidak lagi sebagai juara lokal,” ujar Galih.
Pada kesempatan yang sama, Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna, memberikan apresiasi kepada Bimbel Lavender sebagai perusahaan bimbingan belajar pertama yang meluncur di bursa saham.
BEI berharap Bimbel Lavender dapat semakin besar dengan go public.
“Kami memberikan apresiasi kepada Bimbel Lavender yang berani menjadi perusahaan yang naik kelas dan bertumbuh di bursa. Inilah yang selalu kami sampaikan kepada banyak perusahaan, jangan tunggu besar untuk go public, tetapi jadilah besar dengan go public,” ujar Nyoman Yetna.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul