jpnn.com, JAKARTA - PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) melakukan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/11).
BSBK merupakan perusahaan yang bergerak di sektor properti & real estate pemilik Balikpapan Super Block, yang dikembangkan dengan konsep kawasan terpadu One Stop Living dengan luas sekitar 14 hektar.
BACA JUGA: Nikmati Berbagai Kemudahan Kartu Kredit Maybank Bagi Penggemar Mobil
Perseroan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Oktober 2022.
"Selama masa penawaran umum perdana saham pada 2–4 November 2022, saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik," ujar Corporate Secretary Wulandari Bangun Laksana Alexsandro Martin Siga.
BACA JUGA: Climate Reality Indonesia Merilis Buku Menjalin Ikhtiar Merawat Bumi
Bahkan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 25,37 kali dari nilai penjatahan terpusat.
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk melepas sebanyak 2.750.000.000 saham melalui penawaran umum perdana (IPO). Harga penawaran sebesar Rp 100 per saham.
BACA JUGA: Masyarakat Diimbau Lengkapi Vaksinasi dan Terus Lakukan Prokes, Jangan Kendur!
Adapun PT Artha Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO.
Bersamaan dalam IPO, Perseroan juga akan melaksanakan konversi utang kepada kreditur sebesar Rp 234 miliar dengan harga konversi yang sama dengan harga penawaran yaitu Rp 100 Rupiah per saham, sehingga kreditur akan mendapatkan saham baru sebanyak 2.341.713.397 saham.
Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi kreditur dan calon investor yang membeli saham dalam Penawaran Umum Perseroan ini.
Setiap pemegang 100 saham baru Perseroan berhak memperoleh 137 waran, di mana setiap satu waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama satu tahun sejak pencatatan. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 125,- per lembar.
Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, sebesar Rp 200 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang pokok ke PT BPD Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara dan sisa dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk modal kerja Perseroan.
Masa berlaku pelaksanaan waran mulai 8 Mei 2023 sampai dengan 7 November 2023.
Target dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebesar Rp 275 miliar setelah dikurangi dengan biaya IPO, rencananya akan digunakan sekitar sebesar Rp 100 miliar untuk pembelian tanah seluas sekitar 1,2 hektar di wilayah kota Balikpapan dan sekitarnya.
Pembelian tanah diyakini akan meningkatkan jumlah land bank yang telah dimiliki Perseroan saat ini, sehingga dapat mendukung rencana ekspansi Perseroan di masa yang akan datang untuk menangkap peluang bisnis dari pengembangan Ibukota Negara (IKN). Sedangkan sisanya akan digunakan untuk operasional dan modal kerja.
Christopher Sumasto Tjia, Direktur Utama Perseroan menjelaskan tahun ini melakukan corporate action melalui IPO dengan menjual saham baru di BEI.
"Langkah ini dilakukan guna mendukung sumber pendanaan perseroan dalam mengembangkan usaha agar target yang telah ditetapkan oleh perseroan dapat terealisasi," sebutnya.
Dengan diperolehnya dana dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham perseroan, persediaan tanah yang dimiliki akan meningkat, dan sebagai salah satu sumber pendanaan dalam pengembangan Balikpapan Super Block Perseroan.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Hari Diabetes Sedunia, Sun Life Indonesia Gelar Interna FKUI Fun Bike
Redaktur & Reporter : Yessy Artada