Resmi, The Fed Tahan Suku Bunga, Ternyata Begini Alasannya

Kamis, 15 Juni 2023 – 13:41 WIB
Gubernur The Fed Jerome Powell mengumumkan status suku bunga acuan. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Federal Reserve AS pada Rabu (14/6) resmi mengetok suku bunga acuan pada angka 5,0 persen hingga 5,25 persen, atau tidak berubah dari pada periode sebelumnya.

Seperti diketahui, The Fed melakukan serangkaian 10 kenaikan berturut-turut sejak Maret 2022.

BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Berjaya di Tengah Potensi Puncak Suku Bunga The Fed

"Mempertahankan kisaran target stabil pada pertemuan ini memungkinkan komite untuk menilai informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter," kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (14/6) sore, setelah menyelesaikan pertemuan kebijakan dua hari terbarunya.

FOMC menuturkan jeda kenaikan suku bunga karena tingkat pertumbuhan tahun-ke-tahun indeks harga konsumen AS melambat menjadi 4,0 persen pada Mei, dari puncaknya 9,1 persen pada Juni 2022.

BACA JUGA: Analisis Pintu Academy: The Fed Tetap Pertahankan Kenaikan Suku Bunga

The Fed menegaskan kembali bahwa mereka sangat berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke target 2,0 persen.

Namun, akan terus mengurangi kepemilikannya atas sekuritas surat utang pemerintah, utang lembaga, dan sekuritas yang didukung hipotek seperti yang direncanakan.

Oleh karena itu, untuk menjinakkan inflasi, The Fed telah melakukan pengetatan moneter yang agresif melalui peningkatan suku bunga federal fund sebesar 500 basis poin secara akumulatif.

Khususnya, para pembuat kebijakan moneter dari Fed menaikkan proyeksi suku bunga dana federal untuk 2023 menjadi 5,6 persen dari 5,1 persen pada Maret.

Hal itu menunjukkan bahwa Fed dapat melanjutkan kenaikan suku bunga acuan setelah jeda.

Mereka menaikkan perkiraan inflasi pengeluaran konsumsi pribadi inti untuk 2023 menjadi 3,9 persen, naik dari 3,6 persen pada Maret, menurut ringkasan proyeksi ekonomi yang dikeluarkan oleh FOMC.

Di sisi lain, proyeksi pertumbuhan PDB riil pada tahun 2023 naik menjadi 1,0 persen pada 2023 dari ekspektasi sebelumnya sebesar 0,4 persen, dan perkiraan tingkat pengangguran pada 2023 turun menjadi 4,1 persen dari 4,5 persen pada Maret.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler