jpnn.com, JAKARTA - Organisasi non-profit untuk pelayanan kesehatan Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) meresmikan kantor sekaligus klinik baru di kompleks Maqna Residence, Meruya Ilir Jakarta Barat, Jumat (16/6).
Pendiri dan Pembina doctorSHARE dr. Lie Augustinus Dharmawan, Ph.D, Sp.B, Sp.BTKV mengatakan setelah didirikan sejak 2009 akhirnya yayasan tersebut memiliki kantor dan klinik sendiri.
BACA JUGA: Tangani Gizi Buruk, DoctorShare Galang Dana
Selama ini yayasan tersebut hanya menyewa tempat untuk dijadikan sebagai kantor dan fokus pada rumah sakit apung sehingga belum memiliki klinik di darat.
“Dengan adanya gedung baru, kami enggak usah pindah-pindah lagi. Kami bisa mengembangkan program-program di sini dan masih banyak yang bisa kita lakukan dan masih banyak yang harus dilakukan sebagai orang yang berkomitmen memanusiakan manusia karena banyak saudara-saudara kita yang hidupnya susah. Papi pernah lihat orang yang ambil makanan dari tempat sampah lalu dimakan, itu tidak manusiawi. Orang-orang yang demikian yang harus kita manusiakan, yang kita layani bersama,” ujar Dokter Lie yang akrab disapa papi orang jajaran tenaga medis di DoctorSHARE
BACA JUGA: Sorak Sorai Warga Pulau Panggang Menyambut RS Apung dr Lie Dharmawan II
Dokter Lie berharap melalui kantor dan klinik baru itu bisa menjadi tempat bagi jajaran tenaga kesehatan DoctorSHARE dan sukarelawan untuk menciptakan program-program pelayanan kesehatan untuk masyarakat tidak mampu.
Selama ini, DoctorSHARE banyak melakukan pelayaran pelayanan kesehatan gratis melalui rumah sakit apung di berbagai pulau terpencil di pelosok Indonesia. Dia berharap akan lebih banyak lagi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan program pelayanan tersebut.
BACA JUGA: Kenang Bahenol, Rumah Sakit Apung dr Lie Dharmawan II Berlayar lagi ke Kepulauan Seribu
Setelah memberikan dampak langsung kepada lebih dari 50 ribu orang di sejumlah wilayah pelosok nusantara pada 2022, pekerjaan rumah doctorSHARE (Yayasan Dokter Peduli) makin bertambah di 2023.
Hal ini dengan bertambahnya armada RSA, pembukaan area program baru di Pulau Nias, peluncuran sejumlah program inisiatif baru dengan para mitra internasinal, menjadi mitra Kemensos dan Kemenkes dalam penggodokan RUU Rumah Sakit Bergerak, serta kolaborasi lainnya.
“Dengan intervensi program yang makin meluas untuk menjawab gab kebutuhan nyata di masyarakat, kebutuhan akan tempat pusat dari segala program dan meeting point untuk diskusi serta interaksi dengan donatur serta mitra-mitra kerja doctorSHARE saat ini dan dimasa yang akan datang, menjadi sebuah urgensi sehingga kantor ini penting bagi kami,” sambungnya.
Menteri Hukum dan HAM yang juga Dewan Penasehat doctorSHARE, Prof. Yasonna Hamonangan Laoly yang hadir dalam acara itu mengungkapkan arti penting peresmian kantor permanen sekaligus klinik doctorSHARE yang baru ini.
“Harapannya makin banyak yang bisa berinteraksi dan aktif mendukung yayasan ini serta terlibat aktif dalam pelayanan doctorSHARE terutama di Klinik doctorSHARE,” ujar Yasonna.
Pada kesempatan yang sama, Vice Managing Director Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) Tutuk Utomo Nurhady mengatakan klinik itu juga untuk menangani anak-anak penderita kaki pengkor.
“Klinik doctorSHARE menjadi salah satu klinik yang menjadi rujukan intervensi Program CTEV/Kaki Pengkor di Kabupaten Tangerang. Anak-anak dengan CTEV yang dirawat melalui program doctorSHARE dapat dengan mudah mengakses klinik di kantor ini karena dekat lokasinya,” pungkas Tutuk. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia