Respons Dinas LHK Sumbar Soal Air Laut Berwarna Hijau Pekat di Padang

Senin, 23 Desember 2019 – 19:32 WIB
Fenomena air laut berwarna hijau di Perairan Padang, Sumbar. Foto: ANTARA/Fathul Abdi

jpnn.com, PADANG - Fenomena alam seminggu terakhir di Padang, Sumatera Barat bikin heboh warga sekitar. Pasalnya, air laut di sekitar perairan Padang berwarna hijau. Bahkan beberapa hari terakhir ini warnanya makin pekat.

Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Barat (Sumbar), menurunkan tim untuk mengambil sampel air dari peristiwa air laut berwarna hijau di perairan Padang.

BACA JUGA: Info Terkini dari Kapolda Baru Sumut Soal Kasus Pembunuhan Hakim PN Medan

"Kami sudah menurunkan tim untuk mengambil sampel air langsung ke lokasi," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar Siti Aisyah, di Padang, Senin.

Ia mengatakan tindakan tersebut sebagai upaya dalam merespon serta memeriksa fenomena alam yang terjadi.

BACA JUGA: Gadis 15 Tahun Bawa Kabur Sepeda Motor Teman Pria Kenalan Facebook

Sebelumnya, air laut di perairan di Padang yang biasanya berwarna biru saat ini terlihat berwarna hijau layaknya air di kolam air tawar.

"Kejadian ini sudah terjadi sekitar seminggu terakhir, dan hari ini hijaunya makin pekat," kata salah seorang nelayan di Kelurahan Batang Kajai, Rusli, 60.

BACA JUGA: Kapolda Jambi Perintahkan Jajarannya Buru Bripka Eko Sudarsono

Pantauan di pantai kawasan Batang Kajai dan Pasar Gaung, Padang, pada pukul 14.00 WIB air hijau terlihat secara kasat mata di permukaan air laut.

Ketika terkena pantulan cahaya matahari air terlihat berwarna kekuningan.

Menurut nelayan hijaunya warna air laut tersebut karena bermuatan lumut.

Tidak hanya di pinggir saja, lumut tersebut menurutnya tampak lebih banyak ke arah tengah laut.

"Saya tidak tahu dari mana asalnya, tetapi di tengah laut lumutnya juga banyak," katanya.

Ia mengaku kondisi tersebut berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan dibandingkan hari normal.

"Biasanya hasil melaut dalam sehari mencapai Rp200 ribu, tapi kemarin cuma Rp40 ribu saja. Karena sulit menangkap ikan," katanya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler