jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengajak semua pihak menghentikan polemik tentang KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen salah ucap ketika berdoa bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Zainut, kesalahan ucap tersebut sangat manusiawi dan tidak mengurangi maksud yang terkandung dalam doa Mbah Moen.
"Hanya Allah yang mahatahu hati setiap hamba-Nya yang berdoa dan menjawab sesuai dengan maksud permohonannya," ujar Zainut melalui pernyataan tertulisnya, Senin (4/2). Baca juga: Bikin Puisi 'Doa yang Ditukar', Fadli Zon Gunakan Diksi Penguasa Tengik
BACA JUGA: Prabowo Disebut Dalam Doa, Sodik: Yang Bicara Bukan Mbah Moen tapi Malaikat
Selain itu Zainut juga meminta seluruh masyarakat mengembangkan sikap berbaik sangka atau husnuzan dan pemahaman yang baik (husnu at-tafahum) terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah ritual keagamaan seperti doa. Harapannya, hal itu demi menghindari kesalahpahaman, polemik, dan politisasi agama yang menjurus SARA.
Zainut juga mengingatkan semua pihak tidak menjadikan ritual keagamaan termasuk doa sebagai bahan olok-olok dan ejekan untuk kepentingan politik praktis. Sebab, perbuatan itu jauh dari akhlak Islam dan tidak mencerminkan sebagai manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan, kesantunan dan keadaban dalam beragama.
BACA JUGA: Enjoy Saja Jadi Cara Abah Maruf Jaga Tubuh Tetap Prima
Baca juga: Penjelasan Romi PPP soal Doa Mbah Moen untuk Jokowi
"Doa dalam ajaran agama menempati tempat yang sangat khusus dan memiliki nilai ritual keagamaan yang sangat tinggi, karena doa mengandung nilai-nilai transendental yang langsung berhubungan dengan Sang Khalik, Tuhan Yang Maha Esa," tuturnya.(esy/jpnn)
BACA JUGA: Apakah Memanggil Jokowi dengan Cak Jancuk Kena Jerat UU ITE?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maksud Pak Jokowi, Ratna Jujur Membantu Prabowo dengan Kebohongan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad