jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay tak merasa kehilangan atas hengkangnya salah seorang kader parpolnya, Faldo Maldini. Kabarmya, politikus muda yang gagal terpilih pada Pemilihan Legislatif 2019 itu pindah ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Saleh mengatakan, tidak ada hal yang spesial dari pengunduran diri Faldo yang sebelummya menjabat wasekjen PAN. "Kami menanggapinya biasa saja," ujar Saleh, Minggu (6/10).
BACA JUGA: Syahrini Doakan Reino Barack Jadi Suami Saleh
Mantan ketua umum Pemuda Muhammadiyah itu menegaskan, sampai saat ini PAN masih memiliki kader yang konsisten dan setia untuk berjuang bersama-sama. Menurutnya, PAN tak pernah memaksa pihak lain untuk bergabung dengan partai berlambang matahari itu.
"Waktu (Faldo) gabung dengan PAN kan juga atas dasar kerelaan dan keinginan sendiri. Sekarang ingin keluar, ya pasti tidak akan ditahan-tahan," ujar Saleh.
BACA JUGA: Saleh: Memperkuat Peran MPR Lewat Amendemen UUD 1945
Legislator PAN itu menegaskan, masih banyak figur lain yang bergabung dengan PAN. Di antaranya adalah mantan legislator Hanura Syarifuddin Suding dan tokoh PPP DKI Haji Lulung.
Dari kalangan milenial pun ada yang bertah bareng PAN. Antara lain Farah Putri Nahlia, Slamet Ariayadi, Abdul Hakim Bafaqih, Mitra Fakhruddin, Athari Gauti dan Fachry Pahlevi.
"Politisi milenial yang bergabung dengan PAN lumayan banyak. Mereka sama saja dengan Faldo. Bedanya, mereka sabar dan gigih berjuang sehingga bisa langsung terpilih. Sementara Faldo, kelihatannya belum maksimal dan masih perlu kerja keras untuk terpilih," tutur Saleh.
Untuk itu, katanya, partai tidak bisa menahan seseorang yang hendak keluar dari dari PAN. Apalagi, keinginan tersebut didasari atas pertimbangan yang telah matang. Dia mempersilakan saja jika Faldo mencoba nuansa baru di partai lain.
"Mana tahu lebih beruntung, lebih sabar, dan lebih gigih. Lagian, urusan internal kami masih banyak yang perlu diselesaikan. Ya kami lebih fokus menyelesaikan urusan itu daripada membahas sesuatu yang tidak masuk dalam skala prioritas kami," tandasnya.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam