Respons Sultan Soal Kapal Selam Nanggala 402 yang Hilang Kontak

Sabtu, 24 April 2021 – 06:53 WIB
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Kurang lebih sudah tiga hari sejak Rabu (21/4) Kapal Selam Nanggala 402 kehilangan kontak dan selama itu pula pemerintah belum menemukan hasil dalam upaya melakukan pencarian.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menyampaikan simpati dan dukungan kepada seluruh pihak yang telah ikut andil mengerahkan kemampuannya dalam proses pencarian tersebut.

BACA JUGA: Ketua DPD RI Doakan Kapal Selam KRI Nanggala yang Hilang segera Ditemukan

“Kita berharap Kapal Selam Nanggala 402 segera ditemukan dan para awak dan kru masih bisa diselamatkan. Juga pada kesempatan ini saya turut menyampaikan simpati sebesar-besarnya atas kejadian terjadi. Ini merupakan ujian bagi kita semua,” ujar Sultan dalam keterangan resminya pada Sabtu (24/4/2021).

Sultan berharap kepada semua pihak untuk dapat berempati, memberikan dukungan dan menahan diri untuk tidak saling menyalahkan atau menyudutkan salah satu pihak atas apa yang terjadi.

BACA JUGA: Ini Analisis Pakar Kelautan soal KRI Nanggala-402, Ada soal Batas Oksigen Tiga Hari

Setelah ini berlalu, pemerintah melalui TNI harus melakukan evaluasi terhadap sistem alat utama sistem persenjataan (alutista) yang kita miliki.

“Bukan hanya saat terjadi 'kecelakaan' saja, audit terhadap sistem dan fungsi alutsista memang seharusnya menjadi kebutuhan berkala agar mengetahui tingkat kelayakan penggunaannya,” ujar eks Wakil Gubernur Bengkulu itu.

BACA JUGA: Doa untuk KRI Nanggala-402, Ganjar: Semoga Lekas Ada Kabar Baik

Menurut Sultan, semua pihak dari eksekutif dan legislatif justru memiliki kewajiban dalam menjalankan fungsinya dalam mengawal hal ini sehingga dapat menjamin keselamatan pasukan selama bertugas maupun sedang melaksanakan latihan.

Sultan mengatakan masih ada kesempatan pada hari ini dan beberapa hari ke depan untuk mengevakuasi selamat para awak dan kru.

"Saya mendengar bahwa cadangan oksigen di kapal selam ini diperkirakan bertahan selama 72 jam atau tiga hari sejak menyelam sehingga cadangan oksigen di kapal selam ini bertahan hingga hari ini. Jadi semua potensi baik dukungan peralatan dari dalam dan luar negeri harus segera dikerahkan,” ujar Sultan.

Selain itu, Sultan juga mendapatkan informasi bahwa kapal dari sejumlah negara sahabat juga telah memberikan bantuan untuk pencarian kapal. Antara lain kapal bantuan MV Swift Rescue (Singapura), MV Mega Bhakti (Malaysia), HMAS Ballarat dan HMAS Sirius (Australia) serta SCI Sabarmati (India).

Termasuk tim dari Poseidon dari Amerika Serikat yang akan bertindak sebagai operator mudah-mudahan bisa beroperasi hari ini dalam melakukan proses pencarian.

Sultan juga mengapresiasi kepada negara-negara lain yang telah memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia dalam melakukan proses pencarian.

Permintaan bantuan pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali telah sesuai ketentuan yang berlaku di International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO). Yaitu bahwa pemerintah Republik Indonesia bisa menerima bantuan dari negara-negara tetangga terkait penyelamatan kapal yang hilang kontak.

“Terima kasih kepada seluruh negara sahabat yang telah memberikan dukungan serta peralatan yang dibutuhkan dalam pencarian kapal selam Nanggala 402. Dan, saya meminta doa dari seluruh rakyat Indonesia, mudah-mudahan hari ini kita semua mendapatkan kabar baik,” ujar Sultan.(jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler