jpnn.com, JAKARTA - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) siap menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan strategi 3R.
Kepala Kelompok Kerja Teknik Restorasi BRGM, Agus Yasin mengatakan pernerapan strategi 3R ini upaya untuk merestorasi gambut dan mangrove.
BACA JUGA: BRGM Targetkan Rehabilitasi Mangrove Seluas 11.000 Hektare di 2022
Dia menjelaskan bahwa 3R tersebut yakni Rewetting, revegetation, dan revitalization of livelihood.
Adapun untuk mangrove, pendekatan yang digunakan yakni 3M, yakni Memulihkan, Meningkatkan, dan Mempertahankan.
BACA JUGA: BRGM: Deforestasi Mangrove Mencapai 700 Ribu Hektare, Paling Banyak di Area Tambak
Berdasarkan hasil analisis BRGM, kerusakan ekosistem gambut dan mangrove terjadi di Areal Penggunaan Lain (APL) ataupun di dalam kawasan hutan.
Sebagaimana diketahui, kerusakan ekosistem berada di lokasi terdegradasi yang tidak memiliki keanekagaraman hayati tinggi atau kelimpahan spesies yang cukup.
Oleh karena itu, BRGM bersama KLHK, pemerintah daerah, dan sektor swasta berupaya melakukan pemulihan atas ekosistem gambut dan mangrove guna pemenuhan target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).
"Tantangannya, ketika kami ingin merestorasi, tetapi sebagian sudah ada pemanfaatan, sehingga harus mencari jalan tengah antara untuk restorasi maupun untuk pemanfaatan,” kata Agus dalam Indonesia Forest Forum “Peran Gambut dan Mangrove dalam Mempertahankan Keanekaragaman Hayati di Indonesia Menuju ENDC, baru-baru ini.
Dalam beberapa kasus, BRGM juga mempunyai pilihan untuk pemulihan ekosistem di kawasan konservasi seperti di beberapa taman nasional, suaka margasatwa.
Salah satu contohya, ketika BRGM melakukan pemulihan ekosistem gambut, terjadi pergeseran habitat gajah.
Menurut Agus, hal tersebut kemungkinan terjadi lantaran perubahan perilaku dari adanya upaya restorasi.
Oleh karena itu, BRGM selalu berusaha maksimal agar restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove benar-benar memiliki kontribusi terhadap ENDC.
"Tadinya habitat gajah ada di utara, namun setelah dilakukan restorasi gambut, home range mulai sampai ke selatan," ujarnya.
Pakar Lingkungan Hidup, Emil Salim mengatakan Indonesia memiliki ekosistem yang berbeda-beda, sehingga ekosistem yang ada harus dipertahankan keasliannya.
Eks Menteri Lingkungan Hidup tersebut menyerukan perlindungan gambut dan mangrove harus menjadi prioritas.
"Bukan ekosistem Kalimantan diubah menjadi ekosistem Jawa," ujar Emil. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah