BRGM Targetkan Rehabilitasi Mangrove Seluas 11.000 Hektare di 2022

Selasa, 19 Juli 2022 – 18:21 WIB
Media Briefing Strategi Restorasi Gambut dan Mangrove Tahun 2022 oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (19/8). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menargetkan akan melakukan rehabilitasi mangrove seluas 11.000 hektare (ha) di 2022.

Rehabilitasi itu merupakan kelanjutan dari target 600.000 hektare area hutan mangrove hingga 2024. 

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Menanam 1.500 Bibit Mangrove di Bontang

Deputi Bidang Perencanaan dan Evaluasi BRGM, Satyawan Pudyatmoko mengatakan rehabilitasi mangrove akan mulai dilaksanakan pada Agustus 2022.

Dia menyebutkan pada 2021, BRGM telah berhasil melakukan rehabilitasi 35.000 hektare lahan mangrove.

BACA JUGA: Paiton Energy Tanam 15 Ribu Bibit Mangrove di Kawasan Ekowisata Kampung Blekok, Ini Tujuannya

"Mungkin Agustus, September, Oktober kami sudah mulai melakukan penanaman mangrove yang 11.000 hektare," tutur Satyawan dalam Media Briefing Strategi Restorasi Gambut dan Percepatan Rehabilitasi Mangrove Tahun 2022 di Kantor BRGM, Jakarta Pusat pada Selasa, (19/7)

Dia menyebutkan rehabilitasi itu akan dilakukan di 9 provinsi yakni, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua dan Papua Barat dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)

BACA JUGA: Chevron Terjun Langsung Mendukung Penyelamatan Mangrove di Jakarta dan Riau

Meski sudah memasang target, hingga kini BMRG belum memulai proses penanaman tersebut lantaran masih menunggu musim buah mangrove antardaerah yang berbeda-beda.

"Belum ditanam, kami masih nunggu, karena menanam mangrove itu tidak bisa dilakukan setiap saat. Kami harus menunggu musim buah mangrove yang di setiap tempat tidak sama," lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Satyawan juga menjelaskan sebanyak 700 ribu hektare (ha) mangrove di Indonesia mengalami deforestasi dari total 4.120.263 hektare (ha).

"Yang rusak 700 ribu ha. Kebanyakan di area tambak," ujar Setyawan.

Setyawan menyebut deforestasi mangrove itu terjadi di area hutan dan area penggunaan lain (APL).

"Daerah tambak itu sekitar 631 ribu ha. Itu tambak baik di kawasan hutan maupun APL," pungkasnya. (mcr8/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler