Restrukturisasi PLN, Erick Thohir: Listrik Nasional Harus Layani Energi untuk Rakyat

Kamis, 22 September 2022 – 01:59 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat acara Peluncuran Holding dan Subholding PLN di Jakarta, Rabu (21/9/2022). Foto: Dok. Kementerian BUMN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan restrukturisasi PLN harus menjadikan listrik nasional makin kuat dan luas dalam melayani energi untuk rakyat.

Dengan makin besar dan kompleksnya tantangan, disrupsi teknologi, kebutuhan industri hijau, dan gaya hidup masyarakat yang kian berkembang.

BACA JUGA: Mendag: Tidak Ada Kenaikan Daya Listrik 450 VA

Menurut Erick, inilah waktu tepat agar sektor kelistrikan Indonesia berubah dan menyesuaikan diri.

“Hari ini kita ambil langkah penting agar PLN bertransformasi. Saya optimistis, PLN yang kini jadi holding utama, dengan empat subholding yang punya fokus bisnis dan positioning yang jelas, akan menjawab keinginan Presiden Jokowi agar sektor energi kita lebih cepat menjalankan transisi energi demi melayani dan memberi kemudahan bagi rakyat,” kata Erick Thohir dalam Peluncuran Holding dan Subholding PLN di Jakarta, Rabu (21/9/2022).

BACA JUGA: Erick Thohir Jadi Cawapres Terfavorit Jelang Pilpres 2024

Dalam acara yang dihadiri Menteri ESDM Arifin Tasrif, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury, dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, Menteri BUMN menegaskan restrukturisasi PLN ini mengawali pula transisi dari energi yang berbasis fosil, impor, dan membebani anggaran negara menuju energi yang berbasis energi baru terbarukan (EBT).

“Bahkan, EBT harus bersumber dari domestik dengan memanfaatkan potensi-potensi alam di Indonesia. Jadi, lebih murah dan anggaran negara yang sebelumnya banyak digunakan untuk menyubsidi impor, bisa digunakan untuk program kebijakan lain yang fokus menyejahterakan rakyat,” imbuhnya.

BACA JUGA: Erick Thohir Meluncurkan Program Solar untuk Nelayan di Jawa Tengah

Dengan perubahan ini, PLN sebagai holding utama akan membawahi empat subholding. Pertama, subholding di bidang energi primer, PLN Energi Primer Indonesia. Tugas subholding ini antara lain pengadaan batu bara, gas, dan BBM sebagai sumber energi pembangkitan listrik, sekaligus memastikan sumber pasokan energi primer yang bersumber dari EBT.

Kedua, subholding di bidang pembangkitan, yakni PLN Indonesia Power. Ketiga, PLN Nusantara Power yang saat dibentuk akan langsung menjadi generation company terbesar di Asia Tenggara dan siap bersaing di kancah global.

Keempat, subholding yang bergerak di pengembangan usaha dan inovasi di luar kelistrikan untuk kebutuhan masa depan, PLN ICON Plus.

Dengan perubahan struktur ini, menurut Erick Thohir, PLN akan lebih efektif dan efisien, baik dalam pengelolaan keuangan dan potensi investasi di masa depan karena perubahan di dunia, serta PLN akan tepat sasaran kepada masyarakat atau konsumen yang membutuhkan.

"Kita terus melakukan percepatan pelunasan hutang, yang awal Rp 500 trilun, kini sudah turun menjadi Rp 407 triliun,” kata Erick.

Dia juga menjamin kepada pelanggan listrik, karyawan, dan negara bahwa restrukturisasi PLN bukan dalam rangka liberalisasi sektor kelistrikan.

“Justru sebaliknya. Semangatnya, nasionalisme di sektor kelistrikan sehingga Indonesia siap menuju negara industri, yang pada saat bersamaan juga mengedepankan eco lifestyle,” ujar Erick.

Menurut Erick, dengan percepatan digitalisasi dan industri hijau di sektor kelistrikan nasional, kita akan menjadi bagian dari supply chain dunia, sekaligus membangun ekosistem yang terpusat di Indonesia.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler