jpnn.com, TEPI BARAT - Jebakan ranjau yang menyasar Perdana Menteri (PM) Palestina Rami Hamdallah memperlihatkan bahwa hubungan Hamas dan Fatah kembali renggang.
Padahal, tahun lalu kedua faksi terbesar Palestina itu baru menandatangani perjanjian rekonsiliasi.
BACA JUGA: Alhamdulillah, PM Hamdallah Selamat dari Jebakan Ranjau
Kendati aparat masih menginvestigasi kejadian itu, beberapa pihak memang langsung menuding Hamas sebagai dalang.
Presiden Mahmoud Abbas pun sempat menuduh rival politik Fatah itu sebagai biang keladi.
BACA JUGA: Rekonsiliasi Palestina Terancam Gagal
Namun, Majed Farraj, kepala keamanan Palestina yang ikut dalam konvoi yang diserang tersebut, mengatakan bahwa tuduhan itu terlalu dini.
’’Serangan seperti ini hanya dilakukan oleh para pengecut,’’ ucapnya.
BACA JUGA: Hamas Mulai Resah, Rekonsiliasi Tak Sesuai Kesepakatan
Hamas sendiri dalam pernyataan tertulis ikut mengecam insiden tersebut. Kelompok yang menguasai wilayah Gaza tersebut berjanji memburu pelakunya.
Selain kerugian materi, ledakan yang menimbulkan lubang besar di jalan aspal tersebut mengakibatkan dua pengawal PM terluka ringan.
’’Saya harap kejadian ini akan menjadi jalan untuk mengakhiri sengketa dua kekuatan politik Palestina,’’ ungkap Hanan Ashrawi, pejabat senior Palestina di Tepi Barat. (hep/c20/pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Bukti Hamas Sudah Lebih Jinak kepada Israel
Redaktur & Reporter : Adil