Reuni Akbar 212 Mau Bubarkan PDIP? Prof Hendrawan: Salah Minum Obat

Minggu, 14 November 2021 – 21:12 WIB
Anggota Fraksi PDIP DPR Hendrawan Supratikno. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno berkomentar pedas ketika disinggung soal agenda tentang pembubaran parpolnya yang akan disuarakan dalam Reuni Akbar Aksi 212.

Legislator PDIP di Komisi XI DPR itu menyebut pihak yang akan mengusung narasi membubarkan PDIP pada saat Reuni Akbar 212 dalam keadaan sakit.

BACA JUGA: Reuni Akbar 212 Bukan Sekadar Nostalgia, Ada Misi Bubarkan PDIP

"Salah minum obat, sehingga jalan pikiran dan peredaran darah jadi kacau," kata dia melalui layanan pesan, Minggu (14/11).

Guru besar ilmu ekonomi di sebuah perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah itu pun mempertanyakan urgensi reuni akbar Aksi 212 pada masa pandemi Covid-19. Dia meragukan reuni itu hanya jadi forum kumpul-kumpul tanpa agenda politik menuju Pemilu 2024.

BACA JUGA: Tanggapi Rencana Reuni PA 212, Kapitra PDIP Berkomentar Pedas

"Jadi, hanya reuni? Bukan deklarasi parpol? Dahulu saya dengar ada rencana mendirikan parpol, agar romantisme sporadis diubah jadi dinamisme organisatoris," ujar politikus asal Cilacap, Jawa Tengah itu.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menanggapi pernyataan politikus PDIP Kapitra Ampera ihwal reuni Aksi 212 tak perlu digelar.

BACA JUGA: PA 212 Berencana Menggelar Reuni Akbar, Mabes Polri Respons Begini

Kapitra beralasan pandemi Covid-19 belum berakhir sehingga kerumunan banyak orang, termasuk reuni Aksi 212, berpotensi mengancam kesehatan masyarakat.

Namun, Novel menyatakan reuni itu bukan sekadar mengenang kemenangan, apalagi bernostalgia.

"Reuni akbar 212 adalah aksi menyelamatkan bangsa dari masalah besar yang mengancam nasib negara ini," katanya kepada JPNN.com, Sabtu (13/11).

Novel lantas menyebut sejumlah persoalan yang membelit Indonesia saat ini. Misalnya, masalah hukum yang tidak berkeadilan.

"Sudah menyimpang dari (sila) Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab," kata Novel.

Selain itu, Novel juga menyinggung soal Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Dia menyebut PDIP berupaya meloloskan RUU itu demi mengganti Pancasila.

"Itu masalah besar dan PDIP harus dibubarkan," kata Novel.(ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alumni 212 Pengin Reuni di Tengah Pandemi, Pak Anies Berani Melarang?


Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler