Revisi UU Pilkada Dianggap Giring Indonesia ke Kegelapan

Sabtu, 23 April 2016 – 12:57 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjunta, memberikan kritik terhadap revisi Undang-undang Pilkada dan RUU Terorisme di DPR. Hal itu dinilai sebagai upaya menggiring demokrasi di Indonesia ke arah kegelapan.

Padahal, kata Dahnil, era reformasi dengan susah payah mengantarkan Indonesia masuk pada era demokratisasi dengan berbagai kelemahan dan kekurangannya. Masyarakat pun sudah semakin batang berdemokrasi.

BACA JUGA: Politikus PPP Sebut Menteri Yasonna tak Pernah Belajar

"Namun elite utama demokrasi, yakni partai politik melalui anggota DPR RI justru menggiring Indonesia kepada era kegelapan demokrasi melalui tirani partai politik," kata Dahnil, Sabtu (23/4).

Tanda-tandanya, sambung Dahnil, bisa dilihat dari usaha fraksi-fraksi di DPR mempersulit calon perseroangan (independent), berusaha mengembalikan anggota DPR yang maju sebagai calon kepala daerah tidak perlu mundur.

BACA JUGA: Usai Dilantik, Sejumlah Bupati Bilang Begini

Kemudian, berusaha mengembalikan TNI/Polri ke gelanggang politik praktis melalui aturan cukup izin, tidak perlu mundur bila ingin maju sebagai calon kepala daerah, serta usaha disain UU Terorisme yang cenderung represif dan abai terhadap hak asasi manusia.

"Usaha menggiring kepada era kegelapan demokrasi ini adalah bukti bahwa politikus Indonesia melalui partai politik yang ada justru yang tidak siap dengan dinamika demokrasi yang berkemajuan," ujarnya.(fat/jpnn)

BACA JUGA: Mendagri Ingatkan Kada Jangan Ingkari Janji Politik

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Meskipun Bu Mega yang Meminta, Jawaban Risma Tetap Sama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler