Revitalisasi APBS Bangkitkan Sektor Maritim Indonesia

Selasa, 19 Mei 2015 – 17:54 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III sudah menyelesaikan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dan pembangunan Terminal Teluk Lamong. Keduanya kini telah siap dioperasikan. Rencananya, ‎peresmiannya akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo 22 Mei 2015. Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan, selesainya revitalisasi APBS dan pembangunan Terminal Teluk Lamong akan meningkatkan daya saing Indonesia sebagai negara maritim.

Djarwo berharap, selesainya dua proyek besar Pelindo III itu bisa sebagai pemicu bangkitnya sektor maritim di Indonesia, khususnya di bidang logistik dan kepelabuhanan.

BACA JUGA: Citilink Bantah Pesawat Tujuan Surabaya-Kupang Hilang

‎"Kami bermaksud mengawali kebangkitan maritim Indonesia dari Jawa Timur, dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kita ketahui bersama kalau Jawa Timur itu bumi Majapahit. Ini momentum yang tepat karena bertepatan dengan perayaan Hari Kebangkitan Nasional," kata Djarwo dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (19/5).

Djarwo menuturkan, APBS adalah‎ akses masuk ke kawasan Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya. Akses ini berhasil direvitalisasi dengan cara diperdalam dan diperlebar. Sebelumnya, sambung Djarwo, APBS hanya memiliki kedalaman minus 9,5 meter Low Water Spring (LWS) dan lebar 100 meter.

BACA JUGA: Wow! Pasar FMCG Indonesia Masih Tumbuh 15 Persen

Kondisi itu mengakibatkan ukuran kapal yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak menjadi terbatas. Pascarev‎italisasi, APBS memiliki kedalaman hingga minus 13 meter LWS dan lebar 150 meter.

"Dulu APBS hanya bisa dilalui kapal-kapal berukuran 15 ribu deadweight tonnage. Pasca revitalisasi kapal-kapal yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya bisa mencapai 80 ribu DWT," ucapnya.

BACA JUGA: Puasa dan Lebaran, Konsumsi BBM dan Elpiji Meningkat 15 Persen

Menurut Djarwo, kondisi tersebut sangat menguntungkan. Bukan hanya bagi Pelindo III, tetapi juga pelabuhan-pelabuhan dan industri yang ada di sekitar Pelabuhan Tanjung Perak.

Tidak hanya itu, kapal-kapal pengangkut petikemas yang sel‎ama ini hanya mampu mengangkut 1.500 TEUs kini bisa membawa 3.000 TEUs. Kondisi ini berdampak pada daya saing logistik.

"Dengan kondisi APBS saat ini, memungkinkan Pelabuhan Tanjung Perak membuka jalur pelayaran langsung menuju Tiongkok maupun negara-negara lainnya. Selama ini kapal-kapal kita baru sampai Singapura," ujar Djarwo.

Sementara itu, untuk meningkatkan daya saing terminal, Pelindo III membangun Terminal Teluk Lamong. "Terminal ini dibangun sebagai perluasan dari Pelabuhan Tanjung Perak sekaligus sebagai antisipasi over capacity di pelabuhan terbesar kedua di Indonesia itu," tandas Djarwo. (gil/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antam Jual Logam Mulia Mungil, 0,5 Gram Saja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler