jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi kritikan Sejarawan JJ Rizal mengenai revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang dinilai menghalangi pandangan ke Monumen Selamat Datang.
Menurut Riza, PT Transjakarta seharusnya mengecek dan memperhatikan kembali aspek sejarah sebelum membuat perencanaan revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI.
BACA JUGA: Revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI Berpotensi Langgar UU Cagar Budaya
Hal itu lantaran Monumen Selamat Datang tersebut adalah Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB).
"Seharusnya semua pembangunan yang ada di Jakarta itu melalui proses, sesuai aturan dan ketentuan yang ada, termasuk memperhatikan cagar budaya," ucap Riza di Balai Kota DKI, Jumat (30/9).
BACA JUGA: Sejarawan JJ Rizal Minta Anies Setop Revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI, Kenapa?
Meski begitu, kritikan dari JJ Rizal itu bakal diperiksa terlebih dahulu oleh pihaknya sebelum ditindaklanjuti.
"Jadi, informasi dari JJ Rizal saya kira itu perlu menjadi perhatian, pertimbangan, tetapi nanti kami akan cek kembali ya,” kata dia.
BACA JUGA: Imbas Revitalisasi, Transjakarta Tutup Sementara Halte Ragunan Mulai 7 September
Sebelumnya, Sejarawan JJ Rizal memprotes keras revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia HI.
Dia juga mendesak agar revitalisasi ini disetop lantaran menghalangi pandangan ke Monumen Selamat Datang yang merupakan warisan Presiden pertama RI Soekarno dan Gubernur DKI Henk Ngantung.
“Pak gubernur @aniesbaswedan mohon stop pembangunan halte @PT_Transjakarta Tosari-Bundaran HI yang merusak pandangan ke patung selamat datang en Henk Ngantung fontein warisan Presiden Sukarno,” tulis JJ Rizal di akun Twitternya. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Imbas Revitalisasi Tahap Kedua, 15 Halte Transjakarta akan Ditutup, Berikut Daftarnya
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi