Revitalisasi Hutan Kota Kemayoran Ditargetkan Selesai 2019

Minggu, 02 Desember 2018 – 18:16 WIB
Suasana diskusi tentang revitalisasi Hutan Kota Kemayoran yang digelar Direktorat Perencanaan dan Pembangunan Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran pada Jumat (30/11). Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Perencanaan dan Pembangunan Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran, Riski Renando mengatakan bahwa sejak 2016, pihaknya terus melakukan revitalisasi Hutan Kota Kemayoran yang direncanakan selesai akhir tahun 2019.

Sebelum dilakukan revitalisasi, hutan kota kemayoran dengan luas 22,3 hektare kondisinya tak terawat, tak terjamah manusia, banyak semak, sampah, bahkan binatang melata yang membahayakan.

BACA JUGA: Penertiban Kawasan PPK Kemayoran Lewat Pendekatan Persuasif

“Tempat tersebut juga terkesan mubazir karena tidak dimanfaatkan,” kata Riski Renando di Lobi Gedung Utama Kemensetneg, pada Jumat (30/11).

Saat ini, kata Riski suasana sudah berbeda. Tanaman enceng gondog dan lumpur sudah tidak ada lagi. Bahkan hutan kota Kemayoran yang masih dalam proses revitalisasi itu masuk dalam top 99 inovation.

BACA JUGA: Sarana Rekreasi Atlet Asian Games Terus Dibenahi

“Bulan yang lalu, diberi anugerah oleh MenPAN-RB,” katanya.

Menurut Riski, Pusat Pengelola Komplek Kemayoran bekerja sama dengan Pemprov DKI melakukan proyek revitalisasi meliputi mengeruk danau yang ada. Kemudian membersihkan semak, memperbaiki jalan serta menambahkan sejumlah fasilitas umum lainnya seperti joging track dan jembatan.

“Rencananya hutan kota yang telah direvitalisasi itu akan dijadikan tempat rekreasi, edukasi serta konservasi, bukan hanya warga Jakarta tetapi juga dari daerah lainnya. Sedangkan waduk yang ada di lokasi tersebut juga dapat dijadikan penampungan banjir di wilayah kemayoran,” katanya.

Sementara tu, Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto
menjelaskan mengenai konsep renovasi yang telah dilakukan sejak akhir tahun 2015 pada kawasan seluas 279 hektare itu.

“Ketika memikirkan GBK, sudah diantisipasi setelah even jangan sampai tempat olahraga berstandar Internasional ini menjadi terlantar tapi harus bisa dimanfaatkan selanjutnya oleh masyarakat,” kata Winarto.

Ia juga menyampaikan PPK GBK telah menyiapkan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan masyarakat tanpa membebaninya. Antara lain, venue multievent untuk kesenian, kebudayaan, olahraga, dan ruang terbuka hijau.

Menyangkut relokasi lapangan tembak, katanya masih dalam proses pembahasan antara Kemenpora dan Pemprov DKI Jakarta, pasca terjadinya peluru nyasar ke gedung DPR beberapa waktu lalu. Dua lokasi yang dijadikan tempat alternatif berada di kawasan Cibubur dan Halim.

"Lokasi cabang olahraga menembak masih dicari tempatnya. Waktu saya bicara dengan Pak Gubernur dan beliau menghendaki lokasi yang sesuai," katanya.

Winarto mengatakan bahwa DPR dan pemerintah sudah sepakat mencari lokasi lapangan tembak yang saat ini sudah tidak bisa di tempat lagi.

“DPR dan pemerintah sudah memutuskan kalau lapangan tembak itu tidak lagi di tempat sekarang," katanya.(jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler