JAKARTA - Meski rencana kenaikan tarif kereta api (KA) kelas ekonomi urung dilaksanakan Sabtu lalu (8/1), pembangunan infrastrukturnya tetap terus berjalanTahun ini, pemerintah hanya mengalokasikan Rp 4,6 triliun untuk merevitalisasi sarana perkeretaapian.
Sekretaris Ditjen Perkeretaapian Nugroho Indrio mengungkapkan, kebutuhan investasi untuk pembangunan infrastruktur tahun ini cukup besar
BACA JUGA: Dahlan Nilai Pengusaha Terlalu Manja
Sayangnya, pemerintah tidak memiliki cukup dana untuk membiayai semuanyaBACA JUGA: Peringkat FIF Tercatat Stabil
Padahal, dana yang kita ajukan Rp 8 triliun," ujarnya kemarin.Dana tersebut, lanjut Nugroho, dipergunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan sarana perkeretaapian di seluruh Indonesia
BACA JUGA: Asuransi InHealth Targetkan Tumbuh 30 Persen
"Rencananya untuk pembangunan jalur ganda (double track), perbaikan sinyal, dan pengadaan lintasan baru," ungkapnya.Nugroho berharap, dana yang disediakan mencukupi untuk kebutuhan investasi perkeretapian tahun iniDengan dana yang jauh dari kebutuhan itu, pihaknya tetap berusaha mengoptimalkan pembangunan infrastruktur kereta api"Tidak ada kata kurangPembangunan tetap jalan sesuai prioritas," tambahnya.
Adapun rincian penggunaan dana tersebut, di antaranya Rp 1 triliun untuk pembangunan jalur ganda dan jalur baru, Rp 400 miliar untuk rehabilitasi dan peningkatan jalan KA, serta Rp 270 miliar untuk perbaikan sinyal"Kita berharap dana mencukupiProyek-proyek itu sangat penting untuk meningkatkan sektor perkeretapian," lanjutnya.
Saat ini, pihaknya sedang menggarap pembangunan lintas baru Bogor-Sukabumi-Bandung dan Sidoarjo-Tarik-SurabayaSaat ini, proyek-proyek tersebut sedang dalam proses pembangunan, dan diharapkan selesai dalam waktu dekatNugroho berharap, pada 2012 pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk Ditjen Perkeretaapian sesuai dana yang diajukan"Semoga tahun depan tidak seperti sekarang," tuturnya.
Dengan dana yang mencukupi, setidaknya semua proyek yang sudah direncanakan pemerintah dapat terlaksanaAnggaran yang tersedia diperlukam agar pengembangan sarana perkeretaapian dapat dilakukan dengan optimal dan cepat"Pada 2010, Ditjen Perkeretaapian menerima anggaran Rp 3,9 triliun dengan daya serap 86 persenTahun ini kita harapkan penyerapan dapat 100 persen," cetusnya.
Menurut Nugroho, adanya anggaran yang tidak terserap itu karena terkendala pembebasan lahan di beberapa lokasiAda beberapa tempat yang pembebasan lahannya tidak dapat direalisasikan, sehingga menghambat pembangunan infrastruktur KA"Sulitnya pembebasan lahan sepertinya masih menjadi kendala tahun iniJadi kita perlu melakukan pemetaan wilayah terlebih dahulu," jelasnya(wir/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Binakarya Mulai Garap Golden Palm Residence
Redaktur : Tim Redaksi