jpnn.com, JAKARTA - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan/rehabilitasi pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis.
“Diharapkan infrastruktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakkan sektor rill atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia,” ujar Menteri Basuki dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (12/2).
BACA JUGA: Bang Yorrys Minta Kemendag Libatkan DPD dalam Revitalisasi Pasar Rakyat
Pasar Pon mulai dibangun Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya sejak 10 Januari 2020 setelah rusak terbakar pada 2018. Konstruksi bangunan pasar telah selesai 100 persen dan telah diserahkelolakan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek.
"Selesainya revitalisasi pasar tersebut diharapkan menjadi sarana pendorong percepatan pemulihan ekonomi lokal yang terdampak pandemi Covid-19," katanya.
BACA JUGA: BTN Dapat Jatah Salurkan FLPP Senilai Rp8,73 Triliun
Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, Pasar Pon Trenggalek dibangun dengan desain ikonik agar menjadi landmark baru Trenggalek.
Menerapkan prinsip Bangunan Gedung Hijau (BGH), pasar tersebut diharapkan mampu mengurangi biaya operasional dan perawatan.
BACA JUGA: Kementerian PUPR Gandeng PWI Gelar Konsolidasi Regional
"Pasar yang telah dibangun agar dipelihara dan dimanfaatkan dengan baik dan predikat BGH madya yang telah dicapai sebaiknya dipertahankan," katanya.
Konsep revitalisasi Pasar Pon disesuaikan dengan keselarasan lingkungan yang mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal dengan desain ikonik bergaya Eropa. Seluruh kegiatan mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan juga melibatkan Pemkab Trenggalek.
Konstruksi Pasar Pon dibangun dengan konsep BGH di atas lahan seluas 12 ribu meter persegi dan luas bangunan 5.800 meter persegi. Pembangunan pasar bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp73,8 miliar.
Pasar yang berlokasi tidak jauh dari alun-alun Kabupaten Trenggalek ini juga sudah sudah mendapatkan konsep BGH dengan predikat Madya pada saat tahap perencanaan.
Terbangunnya fasilitas Pasar Pon yang sehat dan higienis akan meningkatkan sarana perdagangan barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Dengan selesainya pasar PON di Jawa Timur tersebut menambah jumlah fasilitas publik selesai dibangun Kementerian PUPR pada 2020, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.(antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT PP Rambungkan Pembangunan Jembatan Teluk Kendari, Kini Hanya 5 Menit Menuju Poasia
Redaktur & Reporter : Elvi Robia