jpnn.com, JAKARTA - Merancang pembangunan sebuah perkotaan, rupanya tidak cukup hanya fokus terhadap strategi mengurangi atau menghilangkan isu-isu spesifik seperti polusi, kemacetan, dan sampah saja. Namun, fokus utamanya harus ke faktor kesehatan dan kebahagiaan warga yang tinggal di dalamnya.
"Strategi yang transformatif ini khususnya sangat penting saat merancang sistem mobilitas perkotaan – sebuah pengalaman yang jelas untuk warga setiap harinya," kata Arup Cities & Planning Leader untuk Singapura, Indonesia dan Malaysia Neil Walmsley dalam diskusi bertema Investasi pada Mobilitas Perkotaan Sangat Penting untuk Kesehatan dan Kebahagiaan di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (12/9).
BACA JUGA: Revolusi Mental di Balik Tanaman Sorgum
Menurut Walmsley, kota-kota di Indonesia tumbuh lebih cepat dibandingkan negara-negara lain di Asia. Diperkirakan 10 tahun mendatang, 68 persen populasi Indonesia akan tinggal di perkotaan. 14 kota di seluruh Indonesia memiliki populasi lebih dari 1 juta orang dan Jakarta, kota terbesar di Indonesia, oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) diperkirakan kepadatan lalu lintas telah menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp. 67.5 triliun pada tahun 2017.
”Mobilitas, kesehatan, produktifitas dan yang terutama, kebahagiaan sangat terkait satu sama lain. Bukti dampak yang sangat jelas terhadap kesehatan warga dalam kota yang sangat padat lalu lintasnya adalah polusi suara dan kualitas udara yang sebagian besar disebabkan emisi gas buang kendaraan," jelas Walmsley.
BACA JUGA: Tjahjo Kumolo Sebut Lulusan IPDN Kader Revolusi Mental
Dalam penelitian yang diterbitkan oleh Arup “Rethinking Urban Mobility”, disimpulkan bahwa perkotaan yang sukses adalah saat menjadi rumah bagi masyarakat yang sehat, bahagia dan produktif, dan juga menarik bagi para pengunjung dan dunia usaha.
Untuk memungkinkan ini, otoritas kota sebaiknya menyediakan pilihan-pilihan mobilitas yang terjangkau tetapi juga efektif mengurangi polusi dan kepadatan, meningkatkan keamanan, mendukung aktifitas fisik warga dan meningkatkan penggunaan tanah.
BACA JUGA: Sharing Session Revolusi Mental Jadi Trending Topic
Sementara itu, pimpinan Arup Indonesia Gabriel Hyde mengatakan, Asian Games 2018 memberikan peluang dalam sistem mobilitas perkotaan dan langkah-langkah untuk membantu Indonesia meningkatkan kualitas hidup warga kotanya.
Saat ini, kata Gabriel, adalah waktu yang tepat bagi seluruh pihak yang berkepentingan di Indonesla untuk bersama-sama membuka wawasan tentang filosofi pembangunan kota. Yakni, pembangunan yang berbasis kesehatan dan kebahagiaan warga.
Untuk itu, PT. Arup mengajak Indonesia untuk terlibat dalam ‘revolusi mental’ pada pembangunan sistem mobilitas perkotaan untuk menciptakan perkotaan yang lebih bersaing regional dan global.
“Arup sudah lama menjalin kerja sama yang baik dengan banyak pemikir terdepan, pelobi dan para penentu dalam perubahan tata kota termasuk World Economic Forum, C40 Citles Climate Leadership Group dan Yayasan Rockerfeller,” jelas Gabriel Hyde.
Selain itu, kata dia, Arup juga telah menjalin kerja sama dengan otoritas transportasi Jakarta untuk meningkatkan sistem kereta api dan konektivitas pejalan kaki.
Arup menjalin kerjasama yang baik dengan banyak pemikir terdepan, pelobi dan para penentu dalam perubahan tata kota termasuk World Economic Forum, C40 Cities Climate Leadership Group dan Yayasan Rockerfeller dan lain-lain. Arup telah menjalin kerjasama dengan otoritas transportasi Jakarta untuk meningkatkan sistem kereta api dan konektifitas pejalan kaki, di mana Arup menggunakan berbagai pengetahuan dan pengalaman di berbagai proyek dan wawasan dari berbagai penelitian untuk membantu perkotaan di Indonesia berubah menjadi lebih bersaing.
Arup adalah kekuatan kreatif di balik banyak proyek penting dalam skala dunia, khususnya pada lingkungan bangunan. Di antaranya yakni, Singapore Sports Hub, Marina Bay Sands, New York’s Second Avenue Subway, the Beijing Water Cube stadium and the Sydney Opera House.
Ada pun proyek pertama PT Arup Indonesia dimulai sejak tahun 1970-an. Yakni dalam pembangunan The Peak Twin Towers and Menara Jamsostek di Jakarta; Siak River Bridge di Sumatera; dan Shangri-la Hotel di Surabaya.
Saat ini Arup juga membantu membentuk bangunan dan infrastruktur seperti Menara Astra dan Jakarta International Velodrome di jantung kota Jakarta CBD, Indonesian Convention Exhibition (ICE) di BSD Jakarta. Jakarta-Bandung High Speed Rail Transit Oriented Development di Karawang dan Tegal luar dan terminal Probolinggo LNG di Jawa Timur. (mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Misbakhun: Kritik AHY ke Jokowi Sangat Aneh
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh