Rexy Beri Lampu Hijau

Jumat, 25 Januari 2013 – 12:47 WIB
JAKARTA - Gebyar Superliga Bulu Tangkis Indonesia akan segera bergulir. Kejuaraan yang digelar di DBL Arena Surabaya pada 3-9 Februari mendatang itu menjanjikan aksi kelas dunia yang diikuti sepuluh klub putra dan delapan klub putri.
   
Menjelang berlangsungnya Superliga tahun ini, memang sempat ada keragu-raguan dari pelatnas soal para pemainnya yang akan turun. Maklum, sesuai arahan ketua umum PB PBSI Gita Wirjawan, PB PBSI mengincar gelar di All England Maret mendatang.

Kabid Binpres PB PBSI Rexy Mainaky akhirnya buka suara mengenai mayoritas pemain pelatnas yang turun di gelaran Superliga ini. Peraih medali emas ganda putra di Olimpiade 1996 memberikan lampu hijau soal pemain di Superliga ini.

"Konsentrasi utama kami tetap di All England. Superliga ini kami anggap sebagai program pre kompetisi sebelum kesana. Artinya mereka, para pemain pelatnas, bisa tetap main di Superliga untuk membela klubnya masing-masing," tutur Rexy.

Tanggal perhelatan Superliga di awal Februari ini secara otomatis memangkas masa persiapan pemain sebelum ke All England. Dari empat pekan menjadi tiga pekan di bulan Februari. Kejuaraan bulu tangkis paling bergengsi sejagad tersebut menjadi satu diantara empat kejuaraan yang diincar PB PBSI untuk dijuarai.

Nah, pelatih tunggal putra pelatnas Joko Supriyanto sendiri sempat bimbang untuk melepas para pemainnya ke Superliga. Selain kekhawatiran rawan cedera, Joko menginginkan anak asuhnya fit 100 persen di All England.

"Rasa khawatir karena cedera itu pasti ada. Namun saya yakin karena para pemain adalah pebulutangkis profesional, meeka bisa mambagi skala prioritas. Mana untuk klub dan mana untuk Merah Putih," ucap JOko.

Komentar berbeda disuarakan Sony Dwi Kuncoro. Pemain rangking lima dunia tersebut menyatakan partisipasinya di Superliga sebagai langkah mengapresiasi jasa klub yang telah membesarkannya. Jadi tak perlu dipermasalahkan.

"Kalau saya punya strategi sendiri di Superliga. Saya ingin mengevaluasi permainan saya selama ini. Jadinya, saya mau menjajal banyak strategi permainanyang berbeda kepada lawan yang berbeda. Istilahnya Superliga ini kesempatan untuk bereksperimen," tutur Sony.

Di sisi lain, manajer PB Jaya Raya Jakarta Retno Kustiyah menilai Superliga ini adalah ajang kesempatan pemain menjajal ketanguhan pemain luar. Apalagi di sektor putri ada empat klub manca negara yang berpartisipasi. Yakni Korean Ginseng Corporation, Renesas Jepang, Unisys Jepang, dan Malaysia Badminton.

"Memang saat ini ada beberapa pemain yang dikonsentrasikan untuk All England oleh pelatnas. Namun kita juga tak boleh melihat satu sisi saja kalau bermain di Superliga ini merugikan. Justru ini kesempatan sparring dengan kekuatan luar negeri. Apalagi ada nama top dunia untuk putra dan putrinya. Misalnya Eriko Hirose (Jepang)Julianne Schenk (Jerman), Satoko Saetsuna (Jepang), atau Tee Jing Yi (Malaysia) di putri," ujar Retno. (dra)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Petinggi PSSI Cek Persiapan Persibo

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler