jpnn.com, KUALA LUMPUR - Legenda bulu tangkis Indonesia Rexy Mainaky punya target besar bersama Malaysia.
Rexy kini tengah berkarier di Negeri Jiran bergabung dengan Badminton Asosiation of Malaysia (BAM) sebagai wakil direktur kepelatihan.
BACA JUGA: Piala AFF 2020 Sita Perhatian Raja Bulu Tangkis Singapura, Tak Lupa Lakukan Ini
Pria 53 tahun itu berambisi membawa tim bulu tangkis Malaysia menembus Final Piala Thomas 2022 yang berlangsung di Bangkok, Thailand.
Hal ini tentu menjadi alarm bahaya bagi Indonesia yang berstatus juara bertahan. Skuad Garuda pada Oktober lalu berhasil membawa pulang gelar Piala Thomas ke tanah air.
BACA JUGA: Sah! PBSI Menarik Mundur Indonesia dari BWF World Championships 2021, Ini Alasannya
Untuk mencapai target juara Piala Thomas, Rexy menyebut Malaysia membutuhkan setidaknya lima tunggal putra dan empat ganda terbaik agar mampu bersaing.
"Kami bisa menjadi ancaman karena memiliki dua ganda putra yang kuat, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani," terang Rexy
BACA JUGA: Buntut Insiden All England 2021, Presiden BWF Minta Maaf Langsung di Hadapan Ketum KOI
"Kami juga memiliki dua tunggal putra yang tangguh, Lee Zii Jia dan Ng Tze Yong," tambahnya.
Rexy menilai jika Malaysia bisa memaksimalkan amunisinya, bukan tidak mungkin gelar Piala Thomas akan mampir ke Negeri Jiran.
"Andai Malaysia bisa memaksimalkan mereka, saya yakin kami bisa menembus final, bahkan merebut gelar juara (Piala Thomas, red)," tutur Rexy
Juara dunia empat kali tersebut membandingkan pengalamannya saat membesut Thailand.
Kala itu, Rexy sanggup membawa tim putri Thailand menembus final Piala Uber 2018 meski pada akhirnya kalah dari Jepang.
"Mencapai final Piala Uber 2018 menjadi salah satu pencapaian terbesar bagi saya. Tidak seorang pun mengira Thailand bisa menembus partai puncak," tegas Rexy.
Terakhir kali Malaysia menggondol trofi Piala Thomas sudah terjadi cukup lama, yakni pada 1992 silam.
Setelah itu, pencapaian terbaik Malaysia ialah menembus semifinal di tahun 2016.(nst/mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib