"PPP baru akan memutuskan capres-cawapres setelah pileg," ujar Ketua DPP PPP Arwani Thomafi saat dihubungi, Minggu (11/11). Menurut dia, masih terlalu dini untuk memastikan kandidat capres-cawapres yang akan diusung.
Sebab, kata dia, partainya akan terus memperhatikan seluruh dinamika politik yang berkembang. "Baik dinamika politik di internal maupun di eksternal," imbuh sekretaris Fraksi PPP di DPR tersebut.
Meski demikian, Arwani mengakui bahwa sosok Rhoma punya akar pendukung yang cukup kuat di internal partai. Sebagai figur publik, yang bersangkutan tidak diragukan tingkat popoularitasnya. "Mereka tentu akan merasa senang jika Rhoma ikut diwacananakan dalam Pilpres 2014," tandasnya.
Lantas, apakah dengan begitu PPP akan lebih memprioritaskan mengusung pentolan Soneta Group itu? Arwani hanya menyatakan, kalau ada kader yang dilirik untuk diwacanakan menjadi kandidat capres, tentu partainya akan merasa senang. "Tapi, soal elektabilitas (keterpilihan) itu masih membutuhkan waktu untuk mengujinya," imbuhnya.
Dalam perjalanan politiknya, Rhoma yang telah berkampanye untuk PPP sejak 1977 sempat sekian waktu meninggalkan partai dengan basis massa umat Islam tersebut. Pada awal 1990-an, dia memutuskan bergabung ke Golkar. Dia pernah terpilih menjadi anggota MPR mewakili utusan golongan pada 1992.
Baru kemudian, pada Pemilu 2009, Rhoma kembali ke PPP. "Dalam kampanye saat itu, beliau aktif turun langsung dalam kampanye," tandas Arwani.
Sebelumnya, sejumlah ulama yang tergabung dalam wadah silaturahmi asatidz telah menyatakan dukungannya kepada Rhoma untuk maju dalam Pilpres 2014. Selain faktor popularitas yang tidak diragukan, mereka merasa Rhoma pantas didorong menjadi capres karena termasuk pemimpin muslim yang nasionalis. Berbeda dengan yang ada selama ini, yaitu pemimpin nasionalis yang muslim.
Kemarin, saat hadir dalam pengajian rutin majelis taklim Al Habib Ali Habsyi di Jakarta Pusat, Rhoma menjawab dorongan maju dalam perhelatan Pilpres 2014. Pemeran utama film Satria Bergitar itu menyatakan siap maju. Dia berdalih, kesediannya maju sebagai capres karena merupakan amanah dari para habib. "Ini saya anggap sebagai amanah dari Allah SWT," ujar Rhoma.
Meski demikian, dia menambahkan, dukungan akan benar-benar menjadi konkret ketika ada parpol yang bisa dijadikan kendaraan politik. "Kalau ada itu, bismillahirrahmanirrahim, saya siap jadi capres," tandasnya. (dyn/c4/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Segera Damaikan Komisioner dan Kesekjenan KPU
Redaktur : Tim Redaksi