jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia menjalin kerja sama dengan Pemerintah Austria dalam rangka memperkuat sumber daya manusia (SDM) di bidang ketenagakerjaan agar kian berkompeten dan berstandar Internasional.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah bersama Menteri Tenaga Kerja Austria Martin Kocher menandatangani memorandum of understanding terkait kerja sama pelatihan berbasis kinerja. Menurut Ida, penandatangan MoU ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan di Austria pada Juni 2022 lalu.
BACA JUGA: Komisi IX DPR Apresiasi Kebijakan Kemnaker dalam Hadapi Ancaman Resesi Global
"MoU ini merupakan payung bagi pengembangan kerja sama bidang ketenagakerjaan yang meliputi pelatihan vokasi, penyelenggaraan pemagangan di Austria, dan prakarsa kerangka kerja penempatan pekerja migran terampil dan profesional Indonesia ke Austria," kata Menaker Ida seusai penandatanganan MoU dengan Martin Kocher di Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (10/11).
Selain itu, kata Ida, direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemnaker juga telah menandatangani MoU terkait pemagangan ke Austria.
BACA JUGA: Kemnaker Gelar Festival Vokasi, Menko Airlangga: Untuk Indonesia Lebih Baik
"Indonesia akan mengirim sejumlah peserta magang setiap tahunnya dari Indonesia untuk melaksanakan program pemagangan di Austria," lanjutnya.
Menurut dia, Pemerintah Austria telah memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia dalam rangka peningkatan kompetensi tenaga kerja di sektor maritim melalui program “Development Maritime Vocational Training Center” atau BLK Maritim yang diselenggarakan di 3 lokasi, yaitu Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, BBPVP Serang dan BBPVP Makassar.
BACA JUGA: Menteri Ida Fauziyah Apresiasi Screening Indonesia dalam Global Job Fair 2022
Dia menyebutkan program BLK Maritim ini bertujuan mendukung program prioritas Presiden Jokowi melalui penyiapan SDM kompeten di bidang kemaritiman, dan diharapkan mencetak tenaga kerja terampil yang akan bekerja di pelabuhan, galangan kapal, dan perhotelan.
"Adapun kejuruan yang dikembangkan dalam program ini adalah tourism hospitality, joinery, welding, electrical, marine engine, metal working, dan wood-glass fiber working," jelasnya.
Selain itu, kata Ida, Kemnaker melalui Ditjen Binalavotas telah mengajukan usulan kepada Pemerintah Austria untuk kegiatan “Enhancement Vocational Training Center” di BPVP Banyuwangi.
Usulan proyek tersebut sedang dalam proses persetujuan Pemerintah Austria.
Ada juga perluasan kesempatan kerja di Austria.
“Ini merupakan sebuah kesempatan yang baik bagi angkatan kerja Indonesia,” katanya.
Menurut Ida, Austria sedang menghadapi Aging Population sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja muda dan produktif dalam membantu memenuhi kebutuhan operasional negaranya.
Politikus PKB itu juga berharap pertemuan itu dapat menjadi momentum baru bagi kedua negara untuk mengembangkan kerja sama di bidang perluasan kesempatan kerja, melalui penempatan tenaga kerja atau pekerja migran terampil Indonesia di Austria.
"Untuk meningkatkan kapasitas pekerja migran di bidang keterampilan bahasa, Kementerian Ketenagakerjaan mulai melakukan peningkatan peran Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas untuk mendukung program penempatan dengan membuka kejuruan Bahasa dan bekerja sama dengan negara penempatan untuk penyesuaian kualifikasinya," pungkas Ida. (mcr8/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Kenny Kurnia Putra