RI Basis Produksi Vios-Yaris

Kamis, 07 November 2013 – 07:09 WIB

JAKARTA - Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang memutuskan untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi Vios dan Yaris 1.500 cc. Produksi dua model tersebut akan memanfaatkan pabrik kedua PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang yang memiliki kapasitas 120 ribu unit per tahun.
               
Direktur TMMIN I Made Dana Tangkas mengatakan, Vios dan Limo (untuk taksi) akan mulai diproduksi Desember 2013. Sedangkan Yaris diproduksi Maret 2014. Sejak Maret tahun ini, pabrik Karawang II baru memproduksi Etios Valco. "Komposisi produksinya masih dihitung. Tapi Vios dan Yaris akan mendominasi," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/11).
               
Kebijakan ini otomatis menggeser produksi Yaris 1.500 cc yang selama ini didatangkan dari Thailand. Toyota Thailand sudah beralih merakit Yaris 1.200 cc mengikuti program mobil ramah lingkungan (Eco Car) yang digulirkan pemerintah setempat. "Produksi Yaris dan Vios kita fokuskan untuk pasar domestik dulu, baru diekspor," sebutnya.

Pabrik pertama TMMIN, Karawang I, saat ini hanya memroduksi dua model. Yaitu Kijang Innova dan Fortuner dengan kapasitas 130 ribu unit per tahun. Pabrik Karawang II yang diresmikan Maret lalu saat ini baru memiliki kapasitas produksi 70 ribu unit. Rencananya, tahun depan kapasitas produksi pabrik Karawang II akan ditingkatkan menjadi 120 ribu unit.

BACA JUGA: Garuda Buka Dua Rute Baru

Pembangunan pabrik Karawang II merupakan bagian dari investasi Rp 13 triliun enam anak perusahaan Toyota Jepang di Indonesia yang diumumkan Akio Toyoda, presiden direktur TMC pada November 2012. Total kapasitas produksi TMMIN pada 2014 ditargetkan 250 ribu unit per tahun. Angka sebesar itu naik dibandingkan tahun ini yang hanya 200 ribu unit dari kedua pabrik.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementarian Perindustrian Budi Darmadi mengungkapkan, perakitan Etios Valco menandai komitmen baru Toyota untuk terus berkembang di Indonesia. "Untuk pabrik kedua saja investasinya Rp 3,3 triliun. Itu hanya bangunan dan peralatan, belum termasuk harga tanah," lanjutnya.

BACA JUGA: Penyaluran Pembiayaan PNM Padang Naik Rp 17,4 Miliar

Budi meminta komitmen Toyota di Indonesia sebagai basis produksi di luar Jepang agar diikuti dengan penambahan ekspor. "Kami harap produksi di Karawang II bisa berguna bukan cuma di Indonesia, tetapi juga untuk pasar ekspor baik CBU (completely built-up) maupun CKD (completely knock down)," imbuhnya. (wir/oki)

BACA JUGA: Bisnis Konstruksi Tembus Rp 439 T

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelindo II Segera Ajukan Banding atas Putusan KPPU


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler