RI Dukung Program Nuklir Iran

Sabtu, 02 Oktober 2010 – 05:35 WIB

JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyatakan dukungannya terhadap program nuklir IranIndonesia dan Iran bersepakat bahwa setiap negara berhak memanfaatkan nuklir sepanjang digunakan untuk tujuan damai

BACA JUGA: Korut akan Perkuat Penangkal Nuklir



"Presiden menegaskan Indonesia senantiasa mendukung hak dari setiap negara, termasuk Iran, atas teknologi nuklir untuk maksud damai," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (1/10).

Marty mengungkapkan hal itu usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima utusan khusus Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad, Alaeddin Boroujerdi
Alaeddin adalah Ketua Komisi lnternasional dan Keamanaan Nasional Parlemen Iran

BACA JUGA: Korea Utara Rilis Foto Putra Mahkota

Alaeddin kemarin menyerahkan surat dari Ahmadinejad yang ditujukan kepada SBY.

Marty mengatakan, jika ada permasalahan yang timbul dari hak suatu negara dalam penggunaan nuklir, harus diselesaikan dengan dialog
Segala bentuk kekerasan, atau pemberian sanksi bagi negara mana pun, kata Marty, sebaiknya dihindari.

Mantan Dubes RI untuk PBB itu mengatakan, Indonesia dan Iran memiliki kesamaan pandangan mengenai nuklir

BACA JUGA: Belanda Baru Akan Akui Kedaulatan Indonesia

Yakni, penggunaan nuklir secara damai, menentang proliferasi persenjataan nuklir, serta pelucutan senjata nuklir dari negara-negara yang telah memiliki"Baik Iran maupun Indonesia sama-sama setuju dalam menentang proliferasi persentaaan nuklir," kata mantan dubes RI di Inggris itu.
     
Menurut Marty, Indonesia dianggap memiliki pandangan yang sangat mandiri mengenai nuklir IranSehingga, Indonesia diharapkan memainkan peranan konstruktif yang membantu penyelesaian masalah"Bapak Presiden menegaskan pemerintah Indonesia senantiasa siap untuk memberikan kontribusinya mengenai masalah ini," kata mantan presiden Dewan Keamanan PBB itu.
     
"Tadi juga dibahas cara-cara bagaimana menyempurnakan modalitas masalah nuklir iniDalam kaitan ini tentunya ada keperluan semakin melibatkan semua negara sehingga semakin mempunyai pengaruh pandangan," tambah Marty(sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 30 Tahun, Tiongkok Cegah Kelahiran 400 Juta Bayi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler