"Kami akan tetap menerapkan program KB (satu anak) untuk dekade berikutnya," ucap Ketua Komisi Pengendalian Populasi Nasional dan Keluarga Berencana Tiongkok, Li Bin, seperti dikutip CNN, Selasa (28/9).
Program yang diterapkan sejak tahun 1979 itu, sebenarnya kerap dikritik karena dinilai menciutkan populasi penduduk Negeri Tirai Bambu itu
BACA JUGA: Kakak Hamid Karzai Tukang Kemplang Pajak
Dari sisi perekonomian, langkah ini juga dinilai menghambat regenerasi tenaga kerja, sebab tenaga kerja yang sudah tua terus saja digunakanSebagian besar pasangan Tiongkok lebih menyukai bayi lelaki
BACA JUGA: Bangkrut, Pembakar Alquran Berencana Jual Gereja
Karena itulah, tak jarang mereka mengaborsinya begitu tahu jabang bayi yang dikandung ternyata perempuanAturan ini dinilai berlaku ketat pada pasangan yang tinggal di kota besar, namun tidak bagi mereka yang tinggal di pinggiran yang diperkenankan memiliki anak lebih dari satu
BACA JUGA: Anwar Ibrahim Akui Lagu Rasa Sayange Milik RI
Kritik pedas lainnya, adalah soal petugas KB yang bisa disuap, sehingga tak mempermasalahkan pasangan dengan banyak anak.Sampai akhir 2010, penduduk Tiongkok diperkirakan mencapai 1,4 miliar jiwa, sekaligus tercatat sebagai negara dengan penduduk terbanyak di duniaBila program KB "memaksa" ini terus diterapkan, pada tahun 2040, tahta negara terpadat akan berpindah ke India dengan prediksi jumlah penduduk mencapai 1,52 miliarSementara Tiongkok hanya naik sedikit yakni 1,45 miliar jiwaIndia bisa menyusul, karena dinilai tak punya program KB yang tepat (dalam) menekan jumlah penduduk, apalagi yang memaksa seperti dijalankan Tiongkok(pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Siapkan Pertemuan Kinabalu II
Redaktur : Tim Redaksi