jpnn.com - NEW YORK - Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa dan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menggelar pertemuan bilateral di sela-sela Sidang ke-68 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (23/9) waktu setempat. Dalam pertemuan itu, kedua Menlu membahas upaya-upaya untuk lebih memperkuat lagi hubungan bilateral.
Seperti keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI, kedua Menlu menyambut tren positif hubungan bilateral kedua negara, khususnya di bidang perdagangan dan investasi. Melihat kecenderungan peningkatan perdagangan bilateral dalam dua tahun terakhir, kedua Menlu optimistis bahwa target untuk melipatgandakan perdagangan bilateral pada tahun 2015 akan tercapai.
BACA JUGA: Menlu Anggap Penting Kerjasama Bilateral RI-Belanda
“Indonesia sangat menghargai kemitraannya dengan Inggris dan siap untuk lebih memperkuat lagi kerja sama, dengan fokus pada perdagangan, investasi, pendidikan, lingkungan hidup, demokrasi dan dialog lintas-agama, industri pertahanan, energi, dan ekonomi kreatif,” kata Marty dalam keterangan pers yang diterima JPNN, Selasa (24/9).
Sekadar diketahui, perdagangan antara Indonesia dan Inggris di tahun 2012 mencapai USD 3,07 miliar. Jumlah ini meningkat dari USD 2,89 miliar pada tahun 2011.
BACA JUGA: Seluruh Sandera Bebas, Teroris Terpojok
Kedua Menlu juga secara khusus menindaklanjuti hasil-hasil kunjungan tingkat tinggi tahun lalu. Di antaranya, kunjungan PM David Cameron ke Jakarta, dan kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke London tahun lalu. "Kunjungan-kunjungan ini telah menandai capaian baru dalam hubungan bilateral kedua negara," tambah Marty.
Lebih lanjut, keduanya juga sepakat memperkuat kerja sama di bidang kebijakan luar negeri dan keamanan internasional. Untuk itu, Marty mengundang Menlu Hague berkunjung ke Indonesia untuk pertemuan ke-2 Forum Kemitraan Indonesia-Inggris.
BACA JUGA: Polisi Bandara Paris Tahan 1,3 Ton Kokain
Kedua Menlu juga bertukar pandangan tentang isu-isu yang menjadi perhatian bersama. Termasuk di antaranya adalah perkembangan terakhir di kawasan Timur Tengah khususnya Suriah. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amerika Nyaris Hancur Kena Bom Atomnya Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi