RI Ingin Tiru Industri Tiongkok

Minggu, 01 Mei 2011 – 07:02 WIB

JAKARTA - Wakil Presiden Boediono mengaku kagum dengan sikap disiplin, kerja keras, dan rasa cinta Tanah Air yang begitu kuat dimiliki rakyat RRT (Republik Rakyat Tiongkok)Menurutnya, sikap itu yang menjadi motor utama kemajuan industri Tiongkok saat ini.

"Kombinasi faktor-faktor itu telah membuat RRT menikmati pertumbuhan ekonomi yang mengundang kekaguman dari negara-negara manapun di dunia

BACA JUGA: 2013, Batam Butuh Banyak Tenaga Kerja

Kita juga selalu mengamati dengan seksama kemajuan pesat yang dialami RRT," ujar Wapres saat membuka acara Dialog Bisnis Strategis Indonesia-China di Hotel Grand Hyatt kemarin (30/4).

Wapres menyebut, Indonesia berharap kemajuan Tiongkok itu dapat menjadi lokomotif pertumbuhan di Indonesia
Setidaknya hal itu akan membawa peluang peningkatan kerjasama saling menguntungkan antara Indonesia dan RRT

BACA JUGA: BI Hentikan Sementara Penerimaan Nasabah Priority Banking

"Berbagai peluang bisa kita gali, melalui perdagangan, investasi, maupun kerjasama di bidang yang lain," tukasnya.

Wapres menilai kemajuan RRT itu juga karena kebijakan yang konsisten dan tepat dari para pemimpinnya
Oleh sebab itu, pemerintah berharap industri Indonesia bisa mencapai kemajuan industri seperti yang dialami Tiongkok

BACA JUGA: Pusat Tak Sudi Guyur Rp100 M ke Daerah Tertinggal

"Indonesia juga ingin mewujudkan industri manufaktur yang maju seperti di RRT," kata Wapres.

Menurut dia, Indonesia kaya akan sumberdaya alam dan energiNamun Indonesia tidak ingin terus-menerus menggantungkan kemajuan ekonomi dari penjualan hasil alam, "Kami juga ingin melihat barang-barang industri buatan Indonesia saling melengkapi dengan barang-barang buatan RRT di pasar dunia, bahkan juga di pasar domestik RRT," cetusnya.

Bahkan kata Wapres, kedua negara bisa saling melengkapi secara demografisDia menyebut, dalam 1-2 dasawarsa mendatang jumlah penduduk usia produktif di Indonesia akan meningkat lebih cepat dibanding yang non-produktifSementara, berdasarkan hasil sensus di RRT akan terjadi hal sebaliknya"Saya percaya komplementaritas demografis ini akan membuka peluang lebih luas bagi kita," tambahnya.

Wapres menerangkan, RRT merupakan" negara tujuan ekspor non-migas terbesar kedua bagi IndonesiaSebaliknya, RRT merupakan pemasok terbesar barang-barang impor non-migas ke IndonesiaBeberapa tahun ini perdagangan kedua negara terus meningkat (lihat grafis dibawah)"Tapi keseimbangan (perdagangan) harus tetap dijaga agar perdagangan ini tetap berlanjut," jelasnya.

Perdana Menteri RRT, Wen Jiabao menyampaikan, keinginan Indonesia untuk menyeimbangkan perdagangan antara kedua negara dapat ditindaklanjutiMenurut dia, pemberlakukan perdagangan bebas Asean-China telah meningkatkan nilai perdagangan sampai 50 persen"Kami akan banyak impor mesin dan energi, sehingga bisa menyeimbangkan pertumbuhan perdagangan," tukasnya.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengatakan hubungan dagang antara Indonesia dan RRT terus mengalami peningkatanAkan tetapi, ada permasalahan dalam mencapai perdagangan multilateralSeperti diketahui, telah terjadi perdagangan yang tidak seimbang antara Indonesia-RRT sehingga Indonesia mengalami defisit perdagangan.

"Diharapkan ada pertemuan reguler antara kedua negaraSerta melakukan pemantauan terhadap seluruh hubungan ekonomiSelain itu, ada dorongan nyata yang lebih banyak dari RRTAntara lain, masalah pasokan gas, sarana dan prasarana untuk industri kitaAda dukungan terhadap kerjasama di berbagai sektorSerta, potensi untuk meningkatkan investasi dan kerjasama energi dan industri untuk menciptakan nilai tambah," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan RRT, Chen Deming mengatakan ke depan hubungan kedua negara dapat makin produktifDia mempercayai itu seiring kerjasama di antara kedua belah pihak sebagai mitra strategis yang saling menguntungkan"Skala perdagangan Tiongkok dan Indonesia sangat besarUntuk mendorong keseimbangan kedua belah pihak, Tiongkok bersedia menguatkan komunikasi dan mempercepat kerjasama infrastruktur," kata dia.

Kepala BKPM Gita Wirjawan mengatakan keyakinannya investasi dan perdagangan Indonesia-Tiongkok akan lebih besar.Ditargetkan, setiap tahunnya bisa mencapai USD 1-2 miliar"Saya coba mereka melakukan investasi di energi terbarukan," katanya.

Saat ini, lanjut dia, akan dilakukan investasi semen di Papua Barat"Outlook-nya bagus dan haus jalan," katanyaGita menyebut, kapasitas pabrik semen itu bisa mencapai 1 hingga 2 juta ton.

Sebelum mengikuti Dialog Bisnis, Wen Jiabao lebih dulu menyampaikan pidato politiknya di Balai KartiniDalam pidatonya, pejabat Tiongkok berusia 68 tahun tersebut antara lain memaparkan peninjauan kembali sejarah hubungan persahabatan Tiongkok-Indonesia, rancangan arah perkembangan kerja sama kedua negara masa depan, serta rencana untuk memperdalam kerja sama Tiongkok-ASEAN.

Wen Jiabao menyatakan, selama ini pihaknya telah menepati janji negaranya untuk melaksanakan kerjasama luar negeri yang rukun, damai dan saling menguntungkanDia pun berjanji akan terus menerapkan kebijakan tersebut untuk mendukung kerjasama negara-negara ASEANSejauh ini, RRT telah menjadi mitra dagang terbesar bagi negara-negara ASEAN

"Saya pernah katakan di Bali, RRT akan melakukan kebijakan Luar Negeri yang rukun tetanggaDelapan tahun lewat kami menepati janjinyaGagasan dan tindakan itu efektif dipertahankan,"papar Wen Jiabao.

Di samping itu, Wen Jiabao juga berjanji untuk terus mendorong impor yang berkualitas ke semua negara anggota ASEANDia mengambil istilah membuat "kue" yang lebih besar untuk kepentingan bersamaWen Jiabao pun sempat melontarkan pujian terhadap negara IndonesiaDia menyatakan Indonesia adalah negara berkembang yang besar dan dinamisIndonesia pun disebut memainkan peranan penting dalam wadah negara-negara ASEAN dan G20Tidak ketinggalan, pujian untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

"Saya ucapkan selamat atas keberhasilan IndonesiaSelama tahun-tahun terakhir ini SBY berupaya keras menyelenggarakan negara dengan baik dan efektif menanggulangi moneter internasionalMasyarakat stabil, ekonomi stabil, negara kian makmur,"urainya

Dalam kesempatan yang sama, Menlu RI Marty Natalegawa, mengungkapkan hasil pembicaraan PM China Wen Jiabao dengan Presiden SBY merupakan suatu momentum kuat untuk meningkatkan hubungan bilateral strategis kedua negara."Kenyataannya hubungan China dan Indonesia dewasa ini berada pada tingkat tertinggi.

Bertumbuh kembangnya hubungan Indonesia-China jauh lebih besar dari semata hubungan bilateral, berada dalam dimensi yang lebih luas di tataran kawasan maupun global," katanya(wir/res/ken/fal)


Neraca Perdagangan Indonesia " Republik Rakyat Tiongkok

               2006             2007            2008               2009            2010
Ekspor   8.343.571     9.675.512    11.636.503    11.499.327    15.692.611
Impor     6.636.895    8.557.877     15.247.168    14.002.170   20.424.218
Total     14.980.466   18.233.389    26.883.672    25.501.497   36.116.829

Ket : dalam USD.ribu
Sumber : Kementerian Perdagangan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Tiongkok Komitmen Pendanaan USD 4 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler