jpnn.com, JAKARTA - Oleh Bambang Soesatyo
Ketua DPR RI
Keanggotaan tidak tetap Indonesia di Dewan Keamanan (DK) PBB Periode 2019-2020 mewakili wilayah Asia-Pasifik merupakan bentuk nyata kepercayaan dan apresiasi komunitas internasional atas peran dan kontribusi Bangsa Indonesia menjaga perdamaian dunia. Pimpinan DPR mengucapkan selamat dan memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintahan Presiden Jokowi, khususnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan semua diplomat RI yang telah bekerja keras mewujudkan pencapaian ini.
BACA JUGA: Indonesia Bisa Usulkan Tim Investigasi di DK PBB
Kepercayaan dunia kepada Indonesia ini tak terlepas dari pergaulan yang dibangun Presiden Jokowi dengan kepala negara lainnya. Sejak menjabat, Presiden Jokowi selalu membuka pintu istana bagi siapapun yang ingin datang menemuinya, baik itu dari kalangan rakyat biasa maupun dari kepala negara di belahan dunia.
Kepala negara yang diterima juga berasal dari berbagai kalangan, karena Presiden Jokowi tidak pernah membeda-bedakannya. Inilah yang membuat dunia internasional mengagumi kepemimpinan Presiden Jokowi.
BACA JUGA: RI Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB, Ini Pesan Pimpinan DPR
Di sisi lain, DPR RI juga senantiasa menyelaraskan kebijakan Diplomasi Parlemen yang dijalankan dengan kebijakan politik luar negeri Presiden Jokowi. Sama halnya seperti Presiden Jokowi yang meminta dukungan dari kepala negara yang diterimanya di Istana, dalam berbagai kesempatan menerima para Duta Besar maupun saat tampil di forum internasional, DPR RI selalu mempromosikan Indonesia menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB.
Terakhir, saat berbicara di International Parliamentary Union di Swiss beberapa bulan lalu, DPR juga aktif melakukan pertemuan bilateral dengan parlemen dari negara lain menjelaskan mengapa kita pantas menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB.
BACA JUGA: Buka Bersama Wartawan, Ketua DPR Kaget soal Sertifikasi
Keanggotaan RI di DK PBB itu tidak hanya bermakna prestasi di panggung internasional, melainkan juga menunjukkan keberhasilan Menlu Retno dan para diplomat RI menggambarkan dan meyakinkan kepada dunia tentang wajah dan kepribadian Bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
Sejarah peradaban mencatat bahwa Indonesia selalu menampilkan wajah dan citra bangsa yang cinta damai. Karena itulah Indonesia selalu bersedia berperan aktif menjaga perdamaian dunia, sejalan dengan kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif itu.
Sebelumnya, sudah tiga kali Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Keanggotaan terakhir pada periode tahun 2007-2008. Satu dasawarsa kemudian, Indonesia mendapatkan lagi kepercayaan atau amanah itu dari komunitas internasional. DPR RI menilai, betapa komunitas internasional sangat memercayai peran dan komitmen Indonesia menjaga perdamaian dunia.
Menlu Retno telah mempresentasikan empat fokus Indonesia untuk keanggotaan di DK PBB tahun mendatang. Upaya untuk mewujudkan perdamaian di Palestina pun masuk dalam agenda diplomasi Indonesia.
Pimpinan DPR RI akan menugaskan Komisi I DPR untuk segera menyelenggarakan rapat dengan Kementerian Luar Negeri, guna mematangkan dan melakukan pendalaman atas fokus dan peran Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB Periode 2019-2020. Pemerintah dan DPR harus bisa memaksimalkan momentum ini demi kesejahteraan dan kemakmuran dunia pada umumnya.
Semoga terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB semakin menyadari kita semua, khususnya para elite politik bahwa sesungguhnya kita adalah bangsa yang luar biasa besar. Mari bersama kita ciptakan dan pelihara juga perdamaian di dalam negeri.(***)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Belakangan Kehilangan Tokoh Panutan
Redaktur : Tim Redaksi