RI Resmi jadi Anggota ke-19 IIASA

Kamis, 28 Juni 2012 – 09:55 WIB

WINA – Kabar gembira bagi dunia pendidikan dan penelitian tanah air. Indonesia secara resmi terpilih sebagai anggota The International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA). Penetapan itu dikeluarkan pihak IIASA dalam pertemuan dengan delegasi Indonesia yang diwakili Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI/PTRI Wina, Aris Munandar dan Sekretaris I, Yulastiawarman Zakaria, di markas IIASA di jalan Schlossplatz 1 A-2361 Laxenburg, Austria, Selasa (26/6).

Keputusan tersebut disampaikan langsung Direktur/CEO IIASA, Profesor Dr Pavel Kabat dan Ketua Dewan IIASA, Profesor Dr Peter Lemke saat pertemuan IIASA Council Ke-80. Kedua petinggi IIASA ini menyambut baik kesediaan Indonesia menjadi anggota ke-19. Keberadaan Indonesia di IIASA semakin memperkuat hubungan dan jalinan kerjasama institusi internasional tersebut dengan negara-negara anggota khususnya di wilayah Asia Pasifik.

’’Kami (IIASA) memiliki catatan mengesankan dalam membangun kerjasama ilmiah dengan para anggota dalam menggunakan penelitian dan memberikan pemahaman serta bimbingan untuk pembuatan kebijakan menghadapi tantangan dunia. Baik Indonesia dan IIASA akan mendapatkan keuntungan dari dengan kerjasama ini. Misalnya komunitas ilmiah di Indonesia dapat mengakses keterampilan dan jaringan yang ada di IIASA, dan Indonesia juga bisa memberikan masukan yang berharga perihal geo-politik perspektif untuk misi IIASA,’’ kata Profesor Dr Pavel Kabat.

IIASA berdiri pada 1972 sebagai institut ilmu pengetahuan internasional yang melaksanakan penelitian komprehensif pada sejumlah isu global seperti lingkungan hidup, ekonomi, teknologi, dan perubahan sosial. Pendekatan IIASA yang holistik dan berorientasi kebijakan tidak jarang menghasilkan sejumlah pemenang hadiah nobel. IIASA juga menjadi rujukan utama PBB, Bank Dunia serta Club of Rome untuk isu-isu lingkungan hidup, energi dan perubahan iklim serta isu-isu terkait kependudukan.

Selain Indonesia, negara-negara yang terlebih dahulu menjadi anggota IIASA di antara Austria, Brazil Tiongkok, Mesir, Finlandia, Jerman, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Belanda, Norwegia, Pakistan, Polandia, Rusia, Afrika Selatan, Swedia, Ukrainia, dan Amerika Serikat.

Aris Munandar yang mewakili Indonesia dalam pertemuan menjelaskan, visi IIASA yang fokus pada sejumlah penelitian seperti energi, perubahan iklim, makanan, air, kemiskinan, dan keadilan dapat memberikan nilai positif terhadap Indonesia.

’’Dan ini sesuai visi ekonomi hijau yang diusung pemerintah Indonesia. Jadi kami percaya IIASA akan memberikan banyak nilai tambah yang cukup signifikan untuk Indonesia,’’ ujar KUAI Kedutaan RI di Wina, Aris Munandar kepada dewan IIASA.

Lebih dalam dikatakan Aris, undangan kepada Indonesia untuk menjadi anggota IIASA harus dilihat sebagai sebuah pengakuan. Pengakuan bahwa Indonesia sudah berada di jalan yang benar untuk menjadi advance-industrialized society. ’’Dan juga Indonesia sudah menjadi salah satu negara penting yang memiliki kapasitas untuk memberikan kontribusinya bagi penyelesaian masalah global,’’ terang Aris.

Hal sama diutarakan Yulastiawarman Zakaria. Menurut Arman, sapaan akrabnya, Indonesia dapat mengambil manfaat yang sangat besar dari kapasitas dan jaringan scientific yang dimiliki IIASA. Kapasitas dan jaringan ilmiah itu di antaranya, metodologi dan modelling penelitian yang digunakan IIASA, pengalaman mensinergikan lintas disiplin untuk menjawab permasalahan bersama, proyeksi dan estimasi yang dikembangkan, aspek risiko dan kerentanan yang diidentifikasikannya, serta pengalaman mentransformasikan kajian menjadi kebijakan.

’’Banyak hal yang bisa didapat untuk Indonesia, utamanya dalam hal penelitian dan pengembangan. Dan Indonesia juga bisa memberikan masukan kepada IIASA,’’ komentar Arman kepada INDOPOS (JPNN Group).

Pada tahun ini, IIASA akan memperingati 40 tahun berdirinya organisasi tersebut dengan menyelenggarakan konferensi internasional yang akan dihelat pada 24-26 Oktober dengan tema ‘Worlds Within Reach: From Science to Policy’. Dalam pertemuan nanti, IIASA akan menghadirkan high-level speakers serta pakar dari sejumlah negara dan organisasi internasional. Konferensi tersebut akan membahas sejumlah tantangan pembangunan dan mengindentifikasi alternatif pemecahannya. (ark)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perpanjang Masa Pendaftaran Ulang Jalur Bidik Misi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler